Kita mungkin akan bertanya-tanya, apa kiranya yang bisa menjawab perasaan kehilangan mereka yang begitu besar ketika tertinggal Tahajud lantaran tertidur. Satu-satunya jawaban yang bisa menjelaskannya secara abstrak ialah: mereka telah merasakan, ‘halâwatul imân (manisnya iman).Tentu saja, bagi yang mau merasakan halâwatul imân, harus membiasakan diri beribadah kepada Allah, untuk memperoleh ridha-Nya
Baca selengkapnya »Beban Kehidupan
Terkadang kita merasa terseok-seok karena kelelahan dan beratnya beban hidup yang harus dibawa, jangan pernah mengambil jalan pintas karena kesusahpayahan itu yang nantinya dapat menolong Anda dari kesusahpayahan yang lebih besar dari apa yang Anda hadapi saat ini.
Baca selengkapnya »Haruskah Berjamaah?
Apalagi yang membuatmu memilih jalan sendiri, sedangkan Islam secara tegas menuntutmu untuk berada dalam barisan jamaah. Karena syariat Islam tak sekedar persoalan menjadi pribadi yang baik saja, tetapi mengajak orang-orang yang sudah baik untuk menjadikan yang lainnya baik pula, serta merubah dunia menjadi lebih baik lagi. Ingat, tak kan berarti jika kita nikmati Surga itu sendiri, maka berjamaahlah dan istiqamahlah dalam berjamaah.
Baca selengkapnya »Menerjang Tantangan
Menerjang sebuah pilihan yang penuh resiko, merupakan hal yang akan sering kita temui dalam manajemen pengelolaan organisasi. Apapun bentuknya. Dan mengambil resiko, akan selalu menjadi menu harian para aktivis pergerakan, bahkan aktivis dakwah sekalipun. Sehingga menerjang sebuah pilihan yang penuh tantangan, akan semakin melatih diri kita untuk mendekatkan jarak antara keputusan jamaah dengan eksekusi di lapangan. Karena hanya dengan hal tersebutlah, kita akan semakin produktif dan kontributif di dalam kehidupan berjamaah.
Baca selengkapnya »Alunan Syiar Baim
Baim telah membuktikan bahwa ia tak perlu menunggu orang dewasa untuk menghidupkan mushalla. Dia juga membuktikan bahwa tak perlu lingkungan religius untuk membuatnya beribadah, dekat pada Sang Pencipta. Bagi Baim, ia hanya butuh semangat yang lebih besar untuk berjalan ke mushalla. Tak perlu teman, baginya Allah-lah teman terbaik dalam perjalanan kehidupannya.
Baca selengkapnya »Bersuci Hati dengan Kontinuitas Wudhu
Mari mulai sekarang menjaga kontinuitas wudhu’ kita, di satu sisi sebagai sarana menjaga kesucian dari najis dan hadats yang juga ikut membawa kebaikan dari segi medis dan psikologis, di sisi lain ia menjadi alat pembersih hati dari segala kotoran dan penyakitnya. Hingga pada akhir yang dijanjikan, mereka-mereka yang beruntung yang telah membersihkan hatinya akan diseru Allah dengan seruan, “Ya ayyatuhannafsul muthmainnah, wahai jiwa-jiwa yang tenang. Kembalilah engkau kepada Tuhanmu dengan hati yang puas lagi diridhai. Lalu Masuklah engkau dalam golongan hamba-hamba-Ku, dan masuklah ke dalam surgaKu.”
Baca selengkapnya »Zona Nyaman
Zona nyaman ketika telah mendarah daging dalam pemikiran kita, bukan berarti tidak bisa kita beranjak dan keluar dari zona tersebut, banyak cara yang bisa kita perbuat untuk keluar dari zona nyaman tersebut, salah satunya adalah mengubah pola pikir dan mau berbuat di lingkungan yang baru dalam kondisi yang baru pula, hilangkan sikap perfeksionis, mau belajar, bersifat realistis, perluas sudut pandang dan tentukan tujuan.
Baca selengkapnya »Mendapat yang Terbaik atau Mendapat Kesempatan Berbuat Baik
Ada yang bertanya, mengapa seorang Nabi Nuh mendapatkan istri yang tidak shalihah? Atau seorang Asiyah, menikah dengan Firaun yang terkenal dzalim. Sekali lagi, tidak ada yang salah atas ketetapan yang Allah tetapkan. Semua yang terjadi semata atas kehendak-Nya. Tetap berhusnudzan, itu lebih baik. Ada sejuta alasan yang terkadang tidak pernah kita ketahui tentang kehidupan ini. Jika tidak mendapatkan orang yang baik, mungkin saja kita diberikan kesempatan oleh Allah untuk berbuat baik.
Baca selengkapnya »Ayo Kita Shalat!
Shalat itu dapat mencegah perbuatan keji dan munkar, jika shalat kita dilakukan dengan benar dan penuh keikhlasan. Masih dikatakan belum sempurna ibadahnya jika kita rajin shalat, tetapi kelakuan kita masih begajulan tidak karuan. Begitupun yang terjadi sebaliknya. Masih dikatakan belum sempurna ibadahnya jika kita berkelakuan baik, tetapi tidak pernah shalat. “Ayo, kita shalat!”
Baca selengkapnya »Balada Anak-Anak Aceh
Bencana di Aceh dan Jogja memang tidak bisa kita tebak dan kita hindari. Manusia bisa berencana, tetapi ketika Allah telah berkehendak, maka segalanya akan terjadi sesuai dengan kehendakNya. Meskipun bencana Aceh dan Jogja merupakan sebuah peristiwa yang menyisakan kepedihan atas hilangnya keluarga, rumah, dan kasih sayang, tetapi tekad untuk bangkit mengalahkan semua itu. Segala hal yang semula menjadi penyebab kesedihan kini telah berubah menjadi sekumpulan hikmah.
Baca selengkapnya »