Bismillaahirrahmaanirrahiiim. Suatu sore ana pernah melihat segerombolan muda-mudi, yang terdiri dari satu orang pria yang dikelilingi oleh para wanita. Saat itu terlihat pria yang seorang diri itu seperti sedang dirayu oleh para wanita tersebut. Ana jadi ingat salah satu dari tujuh golongan yang dijamin Allah masuk surga ialah Seorang lelaki yang dirayu oleh seorang wanita yang mempunyai kedudukan dan kecantikan tetapi ia menolaknya seraya berkata ‘Aku takut kepada Allah’, tapi ana rasa adakah kisah seperti itu pada zaman ini setelah kisah nabi Yusuf yang mulia?
Baca selengkapnya »KO Pada Hantaman Pertama
“Sesungguhnya, hanya orang-orang yang bersabarlah yang dicukupkan pahala mereka TANPA BATAS.” (QS. Az-Zumar: 10). Mencoba kembali memaknai arti satu kata ini, sabar. suatu sikap yang seharusnya semakin matang terinstall dalam diri ini. memang, jika ingin lebih memahami arti kata ini, maka bertanyalah pada orang yang tepat, yaitu orang yang paling banyak mengalami ujian kesabaran.
Baca selengkapnya »Tiga Bekal untuk Para Pemuda
Seorang yang memegang misi panjang, tentu menyiapkan bekal menjadi hal amat penting. Demikian pula dengan pemuda yang sudah sadar akan peran sebenarnya di tengah sekumpulan makhluk Allah lainnya. Bekal di sini tak cukup hanya mencakup finansial saja. Justru bekal non fisiklah yang terbukti membuat banyak pejuang dan para pendahulu kita berhasil dalam misinya.
Baca selengkapnya »Peran Strategis Pemuda
Bicara peran pemuda selalu menarik. Pun pembicaraan itu bisa membikin telinga merah. Apalagi jika yang dibincangkan ialah peran pemuda dalam membangun bangsa. Menarik karena pemudalah harapan bangsa masa depan. Bicara pemuda berarti bicara apa yang akan terjadi kelak. Potret pemuda saat ini ialah gambaran bangsa di masa mendatang.
Baca selengkapnya »Hati-Hati Aktivis Galau di Facebook
Memasuki usia kepala dua (dua puluhan) adalah saat-saat kritis bagi pemuda. Pada usia itu, menurut hemat saya, seseorang mulai memasuki usia menggalau. Tingkat kedewasaan tengah ia masuki. Ia berada pada masa pencarian. Bukan hanya pencarian hakikat/identitas diri, tapi juga pencarian belahan hati (jodoh).
Baca selengkapnya »Senyum Tulus
Ada sebuah amalan yang kecil dan sangat mudah untuk dilakukan oleh semua orang. Amalan atau perbuatan ini dapat membuat kita bahagia, atau juga saat kita merasa bahagia maka kita melakukan amalan ini. Orang-orang atau saudara-saudara kita yang melihat kita sedang melakukan amalan ini juga akan merasakan kebahagiaan di hatinya. Apakah amalan itu?
Baca selengkapnya »Belajar dengan Hati, Ketika Hati Selalu Galau
Sepotong hati memang acap kali terbolak-balikan, seperti me-ji-ku-hi-bi-ni-u dalam pancaran pelangi. Susah, senang, bahagia, sedih, kasih, sayang, cemburu, cinta dan yang saat ini populer adalah GALAU. Galau, sebuah kata sifat yang banyak menghiasi tampilan status jejaring sosial, desiran kata, dan tentunya sering menyelimuti atmosfir suasana hati seseorang. Bukan hanya dirasakan oleh para ABG saja, orang yang sudah lanjut pun ikut merasakannya. Rasanya asam, kecut manis pahit berbaur jadi satu.
Baca selengkapnya »Apa yang Ditanam Itulah yang Dipanen
Jika kita menanam benih cabai pasti nantinya yang akan dipanen adalah cabai, bukan tomat ataupun sayuran kubis. Sama halnya ketika kita menebar amal saleh maka kita akan menikmati manisnya hasil dari perbuatan yang dilakukan saat di bumi dan ataupun nanti di surgaNya. Begitu pun ketika kita menyemai perbuatan yang membuat diri akrab dengan dosa, maka kita juga akan mendapatkan balasannya di bumi dan atau di akhirat nanti.
Baca selengkapnya »Marhaban Yaa Ramadhan
Marhaban... Marhaban... Marhaban Ya Ramadhan...! Kalimat inilah yang akan terucap pada lisan sebagian muslimin serta mukminin di seluruh dunia, karena seiring berjalannya waktu, detik demi detik, hari demi hari, bulan demi bulan hingga tak terasa bulan yang ditunggu-tunggu, bulan yang penuh magfirah (ampunan) bulan yang sangat dirindukan oleh seluruh umat muslim di seluruh dunia yaitu “Bulan Suci Ramadhan” yang tak lama lagi akan tiba.
Baca selengkapnya »Halau Prasangka, dan Berlarilah Ke Pintu Surga
Derasnya prasangka, membuat emosi memaksa kita untuk menarik kesimpulan atas dasar duga-duga (syak wasangka). Sekali prasangka itu sudah mencekam, maka otak seperti tidak mendapatkan kesempatan untuk mengambil keputusan secara jernih, objektif, dan segala apa yang dilihatnya selalu akan dinilai negatif.
Baca selengkapnya »