Topic
Home / Narasi Islam / Artikel Lepas (halaman 227)

Artikel Lepas

Sebegitu EGO-kah Aku, Bu?

Ibu, terima kasih telah memberiku ruang. Sangat lebar. Saat aku masih berumur 4- 5 tahun, kau beriku kebebasan. Puas. Dinding rumah kita yang tak lain adalah perumahan guru SD Inpres berhasil kuhias. Sukses! Dan engkau hanya tersenyum. Walau aku tak tahu apa yang akan terjadi kemudian. Lalu ku terbangun di tengah malam mendengar usapan- usapan pada dinding. “Kenapa dihapus Ibu? Itu kan lukisan adek”, tanyaku merengut setengah picing mata.

Baca selengkapnya »

I’tibar Uhud

Dalam interaksi kita membutuhkan cara. Cara itu akan menentukan bagaimana relasi bisa terjaga atau terputus. Kalau tiada teknik dalam melakukan sebuah komunikasi dan menata sebuah sistem berbasis komunitas atau kumpulan manusia yang sejenis dalam tujuan, mungkin akan ada masa kala relasi itu tidak memiliki ruh, tidak memiliki kerinduan karena tidak ada yang membuatnya terkesan namun memunculkan trauma.

Baca selengkapnya »

Terima Kasih Ibu, Umi, Bunda, Mamah, Enyak, Emak, Mamih

“Dan hendaklah berbuat baik kepada ibu-bapak. Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berusia lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali kali janganlah engkau mengatakan kepada keduanya perkataan “ah” dan janganlah engkau membentak keduanya, dan ucapkanlah kepada keduanya perkataan yang baik. Dan rendahkanlah dirimu terhadap keduanya dengan penuh kasih sayang dan ucapkanlah “wahai Tuhanku! Sayangilah keduanya sebagaimana mereka berdua telah mendidik aku pada waktu kecil” (QS. Al Isra: 23-24)

Baca selengkapnya »

Kemaafan yang Sungguh

Banyak maaf yang tersendat dikarenakan memang hati tak sepenuhnya memaafkan, kadang ia bermula dari ketidakterimaan keadaan yang terjadi dan kala yang salah meminta maaf seolah tiada maaf yang boleh terucap, seolah lidah tak mampu bergerak lagi dan senyum tak bisa merekah lagi, semuanya hancur luluh karena kesalahan yang super kecil.

Baca selengkapnya »

Saudagar “Gila”

Alkisah, di dataran tandus Arabia, seorang saudagar bersama rombongan kafilah dagangnya hendak pergi menuju tanah Hijaz. Di tengah perjalanan, saudagar itu dicegat oleh seseorang yang ingin membeli barang dagangannya, saudagar itu menolak. Alkisah, di dataran tandus Arabia, seorang saudagar bersama rombongan kafilah dagangnya hendak pergi menuju tanah Hijaz. Di tengah perjalanan, saudagar itu dicegat oleh seseorang yang ingin membeli dagangannya dua kali lipat, saudagar itu menolak.

Baca selengkapnya »

Serial Pemuda: Garis Tanggung Jawab

Soal pengalaman, mungkin setipis tisu, namun insting terhadap kebenaran setebal benteng Zulkarnain. Karena pemuda kata Ibnu Katsir “tergesit menyambut bisikan kebenaran dan lebih lapang dadanya menerima alternatif dari pada orang tua”. Itulah sebabnya ketika undangan kerja besar terbuka, merekalah yang pertama menerjang menyambutnya. Sehingga merekalah mayoritas penyokong pertama dakwah Rasul dibanding generasi tua Quraisy. Bahkan Rasul mengatakan “tidaklah Allah mengutus nabi kecuali ia masih muda”.

Baca selengkapnya »
Figure
Organization