Topic
Home / Narasi Islam / Artikel Lepas (halaman 103)

Artikel Lepas

Meningkatkan Kapasitas Diri

Dalam kepemimpinan surgawi, jangan pernah biarkan zamrud khatulistiwa lapuk termakan oleh zaman. Jangan biarkan umur berlalu, tanpa ada peningkatan kapasitas diri yang signifikan dan terencana. Karena manusia cenderung sadar bahwa waktu 24 jam dalam sehari itu kurang, ketika umurnya sudah tua. Jika waktu ialah pedang, maka ciptakanlah pedang model untuk para pemimpin surgawi; yaitu pedang yang selalu menajam seiring dengan banyaknya pertarungan dan jumlah tebasan dalam peperangan.

Baca selengkapnya »

Robohnya Kelas Kami

Tak ada kelas untuk belajar bukan berarti kesenangan berkurang, nyatanya kelas rubuh itu menjadi agenda kedekatanku dengan para laskar borneo. Tentu dengan ritual mengangkat bangku dan meja, meski lelah karena kami sedang berpuasa tapi kami cukup puas dengan hasil kinerja kami ditambah belajar dan bermain di luar ruangan tidak membatasi kami untuk tetap bergembira di hari pertama, tahun ajaran baru.

Baca selengkapnya »

Membiasakan Diri Dalam Kebaikan

Biasakanlah diri kita dalam berbuat kebaikan baik saat bayi, anak-anak, remaja, dewasa dan masa tua dan berilah lingkungan yang baik agar otak menjadi terbiasa dan memberi stimulus kepada anggota tubuh kita untuk senantiasa berbuat kebaikan secara istiqamah sampai maut menjemput kita dan kita berharap dalam keadaan khusnul khatimah.

Baca selengkapnya »

Fase Berbeda Perjalanan Tarbiyah

Sebuah ujian, terasa berat ketika dihadapi, pasti. Setelah ia terlampaui ia akan terasa manis. Dan ujian selanjutnya yang dihadapi akan lebih sulit. Kemungkinan itu tetap menanti, gagal atau berhasil melampauinya. Menjadi sejarah atau tenggelam, hanya sedikit yang sampai pada puncak tertinggi. Jalinan cerita antara keteguhan seorang hamba dan pertolongan Allah.

Baca selengkapnya »

Yuk, Menghafal Al-Quran!

Menurut saya hafalan yang sempurna tidak berhenti pada sekadar hafal secara teks, tapi juga hafal makna ayat tersebut, dan bisa mewujudkannya melalui akhlak. Karena seperti itulah Rasulullah SAW, Aisyah RA, istri beliau pernah berkata, “Akhlak Rasulullah seperti Al-Quran. Maka, hendaknya kita bisa ‘ittiba (mengikuti) Rasul. Sembari menghafal ayat, kita juga membaca terjemahan ayat dan asbabun nuzulnya, bahkan tafsirnya. Hal ini juga membantu dalam mengingat ayat. Karena dalam proses tersebut, otak diajak berpikir dan bernalar sehingga memori akan mengendap dan ingatan menjadi lebih kuat. Saat itu juga, hati kita akan merasakan hikmah dari ayat-ayat tersebut.

Baca selengkapnya »

Pesan Dari Sudut Bis Kota, Eksploitasi Intelektual, dan Perang Pemikiran

Konsep “perang” kini bertransformasi menjadi lebih elegan. Hari ini perang tidak harus menumpahkan darah, atau menghilangkan nyawa orang lain. Arena peperangan kini sudah berubah menjadi adu konsep, adu pemikiran, adu idealisme. Sesuatu yang dalam istilah Islam Kontemporer disebut sebagai istilah “Ghazwul Fikri” atau perang pemikiran memang dianggap strategi yang paling baik untuk melemahkan Islam dari dalam. Efek kekalahan yang begitu menyakitkan di “Perang Salib” membuat musuh-musuh Islam berpikir bahwa melawan Islam dengan kekuatan pedang adalah suatu hal yang sia-sia. Tak ada yang mampu mengalahkan konsep jihad yang begitu melangit dalam dunia Islam. Kini mereka melancarkan sebuah bentuk modern dari “perang salib”, yaitu perang pemikiran, sebuah konsep yang mampu menghancurkan sendi-sendi Islam dari dalam.

Baca selengkapnya »

Janganlah Mengasihani Diri Sendiri

Andai saja kita menyadari bahwa tempat istirahat yang sesungguhnya adalah surga Allah maka apa lagi alasan yang membuat kita berlama-lama menikmati istirahat di dunia yang fana ini? Masalah yang kita hadapi mestinya tidak akan menjadi persoalan. Terlalu sayang jika ujian yang diberikan itu malah menghambat perjalanan hidup kita. Terlalu sayang jika cobaan yang seyogyanya menguatkan justru menghasilkan kelalaian yang membahayakan. Semoga kita senantiasa percaya bahwa Allah tak pernah menguji seorang hamba melebihi kemampuan hamba-Nya. Semoga kita bertekad kuat untuk selalu lolos dari ujian yang Allah berikan. Teruslah berjuang. Buang jauh-jauh pikiran untuk mengasihani diri sendiri!

Baca selengkapnya »

Mei Mei

Gedung tua jalan lama Ditempuh hasrat tak sudah-sudah Mengantar cinta di tepian sejarah Menuliskan kebersamaan yang takkan hilang Seperti beringin di tepian keraton Yang menceritakan kisah-kisah Saat kau bersamanya Ku harus menjadi hatimu

Baca selengkapnya »

Menjadikan Harimu Seberkah Mentari

Keridhan dari Allah SWT akan muncul manakala menguatkan dengan pengakuan akan kerelaan dan keyakinan bahwa Allah SWT sebagai Rabb yang akan mewarnai hidup manusia, Islam sebagai pedoman dan Manhaj (aturan hidup) yang memberi arahan dan petunjuk sehingga jalur hidup ini penuh kebaikan dan keberkahan serta aturan ini telah dicontohkan oleh manusia yang Allah SWT mulikan dengan keshalihan dan akhlak yang agung, dia lah Nabi Muhammad SAW.

Baca selengkapnya »

Orang yang Paling Menderita di Dunia dan Akhirat

Syeikh Al Islam Ibnu taimiyyah yang dirahmati Allah ta’ala mengatakan tentang bahaya riya sebagai sebuah syahwat khofiyah (nafsu yang tersembunyi). Oleh karenanya orang yang riya selalu ingin memuaskan syahwatnya dengan pujian dan komentar manusia. Sama halnya saat seseorang lapar tentu punya syahwat untuk makan, lelaki punya syahwat kepada wanita yang cantik jelita dan begitulah keadaan jiwa orang yang ria selalu mempunyai syahwat dengan komentar-komentar orang lain tentang dirinya yang sebenarnya akan membuat mereka menderita di dunia dan di akhirat.

Baca selengkapnya »
Figure
Organization