Topic
Home / Pemuda / Puisi dan Syair (halaman 54)

Puisi dan Syair

Lupa

Sehabis kepala dipindahkan ke lutut dan mata berpindah ke kaki, kemudian wangi daun tergilas di lumbung jalanan, Ada pepatah bilang air beriak tanda tak dalam, entah apapun itu... tetapi aku lupa jalan pulang, ketika tak satupun kata yang bisa ku rajut menjadi sebuah tanya, Di ujung sana, kau terus saja memandang, Berharap aku yang waras menjadi gila dan ketika aku gila.

Baca selengkapnya »

Kegelisahan Jiwa

Gelisah..., Entah apa yang kini membuatku resah, Seakan aku sudah tak tau arah, Terbuai oleh setangkai mawar merekah, Yang pada akhirnya hanya membuatku tertunduk pasrah, Bujuk rayu nafsu yang menipu, Awalnya begitu terlihat ayu, Namun ternyata hanyalah bayangan semu, Tiba-tiba diri ini kembali tersadar, Untuk segera berselancar.

Baca selengkapnya »

Cintakah yang Membuatnya Begitu?!

Cintakah yang membuatnya begitu?, Menutup aurat dengan rapi dan indah dipandang hati?!, Cintakah yang membuatnya begitu? Memberdayakan apapun yang dimiliki untuk membangun ranah ini?!, Cintakah yang membuatnya begitu?, Mengikrarkan diri untuk mengabdikan profesi untuk kemaslahatan umat ini?!, Cintakah yang membuatnya begitu?, Mengemis banyak hati untuk bersedia.

Baca selengkapnya »

Bolehkah Kupinta Hati yang Baru?

Aku galau ya Rabbi..., Kutemui mereka yang beriman siang tadi..., Harapkan kesegaran di hati..., Gersangnya tak jua tersirami..., Tilawah ku lanjutkan berharap tenang..., Resapi tiap pesan indah Tuhan..., Laksanakan perintah jauhi larangan..., Moga hati kembali benderang, Ku buru damai di sepertiga malam..., Mengadu saja penuh ratapan..., Penuh keluh kesah ku sampaikan....

Baca selengkapnya »

Akhirnya Penantian Ini

Pagi ini kurasakan di hati, Rasa senang sekali ku akan lanjutkan hari ini, dengan semangat yang pasti, penuh energi kubergegas mandi, bersiap dengan gaya trendi, rambut disisir rapi, nggak lupa pakai minyak wangi, jantungku berdetak kencang sekali, sebab ini hari yang kunanti, akan ada yang kutemui, telah terukir sebuah janji, bertambah rasa penasaran lagi.

Baca selengkapnya »

CintaMu Adalah Kekuatanku

Di kedalaman hati, hanya Kau yang bisa menggapai, Segala yang tersembunyi, hanya Kau yang menemukan, Bagaimana aku bisa menghindariMu?, Airmata adalah refleksi batinku, rindu, Sikapku mungkin bisa terbaca oleh semua mata, Lisanku bertutur mungkin terdengar terbata, Pedih, perih, lara apapun biar aku yang rasa, Sebuah resistensi pasti akan nyata.

Baca selengkapnya »

Anganku

hanya kertas yang mampu berbagi di ruang ini, dan pena ingin menggoreskannya di setiap lembaran, karena luapan emosi tak tertahan lagi dari hati, ingin segera ditumpahkan, dan jiwa yang radang mampu menjadi tenang, namun bayangan itu hadir lagi dalam pikiranku, bercampur menjadi satu dalam kisah baru, tentang kebahagiaan dan kesedihan yang tak akan hilang dalam hidupku, saatnya ku ulang semua anganku demi orang yang tersayang dalam hidupku,

Baca selengkapnya »

Kuatlah

Jalan yang Kau tempuh Hari ini, Adalah gerbang awal kesuksesanmu, Ujian yang kau hadapi detik ini, Adalah kekuatanmu, Airmata yang meniti di pipi, Merupakan saksi perjuanganmu, Bukan mengeluh yang kau lakukan, Bukan perhatian orang yang kau inginkan, Tapi yang kau butuhkan adalah kekuatan Iman, Kekuatan Qolbu dalam setiap liku nan terjalnya Ujian.

Baca selengkapnya »

Lelaki Itu

Lelaki itu, Rasanya sulit mendeskripsikannya, Ia bukan hanya sekadar lelaki, Ia lebih dari lelaki, Kadang ku menyebutnya Bintang Kadang ku memanggilnya kesatria, Kadang pula ku menjadikannya sandaran dan penguat diri, Karena ia, aku malu untuk bermalas – malasan, Karena ia, ku sadar akan cinta yang murni, Karena ia pula ku mengerti tanggung jawab hakiki.

Baca selengkapnya »

Ketika Langit Menangis Kitapun Tersedu-Sedu

malam itu langit menangis sejadi-jadinya, menumpahkan segala keluh kesahnya, menuruni atap yang rapuh termakan usia, menyelinap ke kamar-kamar rumah tua, lalu perlahan namun pasti, ia genangi lantai dan ubin-ubin, inci demi inci, jengkal demi jengkal, meter demi meter, dan, penuhlah!, meluaplah!, ah..., setelah itu tak lagi langit yang menangis.

Baca selengkapnya »
Figure
Organization