Topic
Home / Pemuda / Puisi dan Syair (halaman 47)

Puisi dan Syair

Izinkanku Mengenalmu Sebagai Saudaraku

Kau yang ada di sana..., Kita mungkin tidak dekat, Tapi kucoba untuk mengenalmu, Walau terbatas batas..., Kau yang ada di sana..., Izinkan ku mengenalmu sebagai saudaraku..., dan Akan kupanggil kau "saudaraku", Saudaraku, Izinkan ku berceloteh agar kau tau maksudku, Dengarkan aku walau hanya sejenak waktumu, Saudaraku, Ku tahu engkau kuat, Kuat dalam mengemban beban dakwah ini.

Baca selengkapnya »

Andai Aku Punya Pacar

Andai aku punya pacar… Tapi, sayangnya aku tak punya pacar… Coba kalau aku punya pacar…, Sungguh indah rasanya dunia ini. Ada orang yang selalu memperhatikanku. Tiap hari ditanya kabar: udah bangun belum? (di saat pagi), lagi sibuk apa sekarang? Udah makan? (di saat siang), udah bobo’ belum, say? (di saat malam). Ooh…senang rasanya hati., Andai aku punya pacar… Tapi, sayangnya aku tak punya pacar…, Coba kalau aku punya pacar…, Ada yang bisa diajak jalan berdua,

Baca selengkapnya »

Tuhan Izinkan Aku

Jika hari ini mendung menggantung, dan esok turun hujan seharian, Izinkan aku menganggapnya sebagai takdir baik Mu, Di mana Kau basahi tanah yang kering, Kau segar kan bunga yang layu, lemah, lunglai, Jika hari ini mentari menyingsingkan senyum manisnya, dan esok badai datang tanpa di undang, Izinkan aku untuk tetap menganggapnya sebagai takdir indah Mu, Di mana Kau karamkan segala durja dunia, Kau hapus segala penyakit jiwa.

Baca selengkapnya »

Ketika Ku Bertanya Tentang Siang…

Entah berapa malam minggu yang telah kita lalui kanda, Sendu mataku menghitung detik-detik kebersamaan kita, Rinduku pun seakan bertumpuk di langit hati, Tampak indah memang kerlipnya... ramai... sumringah..., Tapi sejak awal kita bertemu, selalu suasana itu saja yang kita lalui…kerlip indah di malam hari., Sungguh, tak sekalipun kau ajak aku menatap siang, Tak sekalipun kau kenalkan aku bersama hangatnya mentari.

Baca selengkapnya »

Arigatou

Melupakanmu, itu berarti membunuh separuh jiwaku, Melupakanmu, itu berarti merampas separuh memoriku, Melupakanmu, itu berarti menenggelamkan separuh asaku, Kau adalah anugerah terindah yang pernah singgah dalam relung hidupku, mengisi lorong-lorong hati dengan senyum dan tawamu, Kau adalah bintang dalam langit jiwaku, menghiasi indahnya langit jiwa dengan sinar kerlip mu yang sejuk dipandang.

Baca selengkapnya »

Begitulah Cinta

aku pribadi tak punya definisi khusus, apa itu "cinta", cinta memang indah, kehadirannya tak terwujud, namun dapat dirasakan, bagaikan angin menyambut di kala pagi dan malam hari, rasanya saja yang dapat dirasakan, wujudnya tak ada, dan seperti apa yang aku rasakan saat ini, dengan cinta, ia mampu membuat aku tersenyum, dengan cinta merubah sedihku menjadi bahagia, dengan cinta juga ia mampu membuat aku cemburu.

Baca selengkapnya »

Bidadariku, Hadirmu Ibarat Purnama

Tidak banyak yang paham, Hanya sedikit yang mengerti, Akan tugas beratmu sebagai seorang istri, Sebagai ibu dari anak-anak, Waktu kerjamu bukanlah 8 jam, Bukan pula 12 jam, Akan tetapi 24 jam bahkan lebih, Bukanlah dari pagi sampai sore, Bukan pula dari malam sampai pagi Akan tetapi dari pagi hingga pagi lagi, Siang engkau lelah bekerja, Tak bisa istirahat barang sekejap, Malam engkau lelah begadang.

Baca selengkapnya »

Ibu, Engkaulah Matahariku

Ibu, Memori tentangmu, Tak mungkin bisa kulupa, Walau sampai akhir hayatku, Semua jasamu, Tak mungkin bisa kubalas, Walau seluruh isi bumi, Kupersembahkan untukmu, Ibu, engan gajimu sebagai abdi negara, Kurasa cukup untuk hidupmu, Tanpa harus berlelah-lelah lagi, Dengan pekerjaan lain, Namun itu tak berlaku , Ibu, Ku masih ingat, Betapa keras perjuanganmu, Belum lepas lelahmu, Sepulang dari sekolah.

Baca selengkapnya »

Arti Ketiadaan

Cakrawala semaikan rindu pada setiap burung terbang, Sayup haru dan tawa lepas dalam kenangan, Menebarkan kesunyian dalam gerangan awang, Dan lepaskan sendu dalam senyum kedamaian, Wahai engkau yang kini jauh di sana, Menepis setiap senyum di malam-malam dingin, Dan berkata angkuh dalam singgasana istana, Tak pernah engkau dan dirimu kemudian.

Baca selengkapnya »
Figure
Organization