Puisi dan Syair

Rindu, Semacam gumpalan buih yang melaut luas, mencair dan membasahi setiap relung di hati. Semerbak menggetarkan syaraf, mengisyaratkan pesan sederhana untuk bersua...

Ah... hujan, Aku gembira saat kau datang, Dan membelaiku perlahan, Serta menyelimutiku dengan lembut. Ah... hujan, Sudah lama kita tak bertemu, Ternyata aku rindu, Pada butir bening dan iramamu.

Selamat malam negeriku yang siaga bencana, Awal tahun yang indah, Dulu malam 1 Januari sepertinya negeri ini ramai dan penuh warna kemeriahan, Namun siapa sangka, masuk pertengahan awal bulan negeri ini murah gelap.

Tak bergerak, kemudian tak berbuat. Berbuat dengan pikiran yang penuh keragu-raguan. Berkecamuk di pikiran, yang kemudian terlintas di pelupuk mata. Takut dan itulah yang terjadi kemudian. Ada yang berbicara, tapi termenung tak berdaya. Mencari-cari di mana tanya kan berkata.

Kini aku dikelilingi dunia, Di mana di sana ada mata kaca-kaca, Ada bingar bahagia, Ada tunduk sembah nestapa Ada beringas ajakan sana-sana, Ada yang lain sedang galau menimpa, Mengenai politisi, liberalisasi, dan globalisasi, Yang setiap hari memprovokasi, Memaksa kini aku yang masih bingung membatu, Memilah mana yang hendak tegas, ya tentu itu!

Hari ini berawal saat bangkit dari mimpi, Senyum kemudian mengulum tanpa dusta, Hari ini disambut dengan amanah yang tiba waktunya, Amanah belajar dan janji yang tak boleh tertunda, Khusyuk meminta doa, Sudah! Balasnya, ‘orangtua pasti mendoakan setiap hari, jaga kesehatanmu!’

Masih saja bergetar, Walau ini sudah ketiga tahun bergelar, Semenjak putih abu-abu terkuasai belukar, Walau badan dan barang sudah berpisah dari bangunan yang kekar, Namun jiwa dan hati tak bisa menolak bahwa ia adalah sesuatu yang besar.

Langit sedang tumpahkan isi hatinya, agar Dia tahu mana yang bersyukur dan mana pula yang kufur nikmat

Sebuah puisi ini dipersembahkan untuk seorang sahabat, saudara penyokong kekuatan... Di saat jenuh dan keraguan menyerang saat berdakwah, saat rindu beku di perantauan membedah, seorang yang menyiramkan sejuk semangat saat lelah...

Kami mengecup rindu, Padamu yang menaburkan pengorbanan, Kami mengecup rindu, Padamu yang mengajarkan kesabaran. Cintamu anugerah bagi jantung hati Aisyah di Mekah, Lembutmu permata bagi seluruh umat di dunia, Tangismu mutiara bagi jiwa pendamba syafaatnya.