Heiii.... Antum... yang saat ini masih saja meringkuk dalam damai di atas tempat tidurmu di dalam rumahmu yang hangat itu... Sadarkah Antum bahwa genderang perang itu sudah mulai ditabuh musuh-musuhmu dengan begitu kerasnya sehingga memekak telinga... Ataukah telingamu yang begitu tulinya sehingga tidak terhentak dirimu di dalam sana...
Baca selengkapnya »Kasihan PKS
Kasihan Pagi, dituduh buta, Padahal ia yang membangunkan orang yang sedang buta (tidur), Kasihan Siang, dituduh bolong, Padahal ia yang padat merayap. Kasihanilah sore yang akan menemui gelapnya malam, Kasihanilah malam yang tidak akan pernah lagi bertemu hari ini.
Baca selengkapnya »Cek Kembali
Cek kembali, Amalan yang telah tertargetkan oleh diri, Apakah mereka sudah dijalani? Apakah mereka hanya berbaris rapi? Meratapi, Si empunya target tak menunaikan janji.
Baca selengkapnya »Momentum Sejarah Cinta
Lihatlah, Suatu saat sejarah cinta pasti akan indah, Karena rasa itu sungguh melekat, Dalam hati sanubari manusia merekat, Menjadikan pribadi kokoh terikat, Tak gentar mencapai asa.
Baca selengkapnya »Aku ke Sana
Hentikan langkah ini yang mulai lelah, Habiskan pencarian yang mulai tak terarah, Tiba lalu tunggu aku sejenak saja, Karena ku susun langkah menuju ke sana. Aku mulai gusar dengan duniaku, Pundak ini letih sendiri dan ingin mengadu, Bilakah adanya ia yang rela bersama berpeluh, Meniti sebuah jalan Nabawi untuk Surga utuh.
Baca selengkapnya »Cinta
Ntah mengapa, malam ini terasa begitu berbeda. Malam yang biasanya kugunakan untuk membaca. Malam yang biasanya kugunakan untuk mengeja makna dari setiap canda dan tawa. Malam yang biasa kugunakan untuk memetik hikmah dari setiap cerita. Cerita dari mereka, sahabat yang setia dalam suka maupun duka.
Baca selengkapnya »Cindai Mata: Buah Cinta
Ibu, Bapak, Kau kirimkan daku untuk menuntut ilmu, Jika aku telah selesai belajar nanti, Aku akan kembali pada kalian, Tetap sebagai pelajar, Yang akan terus belajar. Dan jika aku telah lulus sekolah nanti, Maka jangan sebut aku sarjana dunia, Sebab sejatinya aku masih terus belajar,
Baca selengkapnya »Ayahku Berkata, “Nak.. Pena Ini Telah Menggoresmu!”
Haruskah kau menelurkan air matamu dari kedudukan sang pemimpin? Negara ini tidaklah serta merta mengabortuskan dirinya sendiri, Senjata manusia adalah selama mereka berbudi pekerti, jika senjata itu ditinggalkan maka musnahlah manusia, Perhatikan kerabatmu, karena orang yang tidak punya kerabat dengan sombongnya menyerang tanpa senjata.
Baca selengkapnya »Ketika Hati Memilih Untuk Membisu…
Kemarin masih kulihat mereka menunduk santun di depan para tetua, Kemarin masih kulihat mereka menjulurkan pakaian sopan berbalut krama yang menambah keanggunan, Kemarin masih aku lihat malu yang menghiasi senyum mereka, Malu yang menjaga mereka untuk senantiasa menjaga lisan sebelum berkata, Malu yang menjaga langkah sebelum bertindak, Malu yang menjaga hati mengingatkan akhlak yang syar’i.
Baca selengkapnya »Kenapa Kita di Jalan Ini?
Semangat menggebu-gebu menapaki jalan baru. Jalan yang awalnya bukan menjadi tujuan hidup kita. Jalan di mana kita menemukan wajah baru dari dunia yang fana ini. Jalan di mana kita tahu hanya akhirat yang abadi. Sudah mulai jauh langkah kaki menapaki jalan ini. Jenuh mulai mengundang. Malas mulai merayu dengan sejuta alasan. Pikiran mulai berbelok dari apa yang kita niatkan.
Baca selengkapnya »