Mengais Harapan di Negeri Orang
Terbang, tergopoh membawa genggam harapan Melempar piluh, berias lusuh, menuju acuan Melawan nyata, mengubah cerita kehidupan
Terbang, tergopoh membawa genggam harapan Melempar piluh, berias lusuh, menuju acuan Melawan nyata, mengubah cerita kehidupan
Sebuah tetesan Mengalir bagai mata air Menemani suasana hati penuh rasa
Kau katakan air hujan itu keberkahan yang harus ku syukuri Kau ajarkan bagaimana mengarungi air di laut kehidupan Kau berikan…
Mengikhlaskan itu lebih Menenangkan Tak perlu Bergelut dengan dendam atau cacian Merelakan setiap yang dirasa itu lebih menyenangkan
Allahu Akbar… Suara gemuruh takbir beriring derap langkah kaki kuda perang terdengar hingga ke penjuru langit Hentakan jiwa yang menggelora…
Angin senantiasa bercanda Berlari kian kemari meski senja gemulainya bak permaisuri Dengan selendang sutera…
Ketika satu lembaga dijadikan dewa, Semua yang dilakukan haruslah dinilai benar dan mutlak benar Tak boleh disalahkan apalagi disudutkan.
Termenung aku di ujung malam tanpa kata Terpikir akan aku dan negeriku Aku cinta bangsaku
Aku layaknya asing yang mengembara Berjalan jauh, berbekal suatu kepastian Namun tak jua aku sampai pada tujuan
memang kau adalah partai kecil, yang tidak memiliki apa-apa karena kau tumbuh dari niatmu yang tulus untuk bekerja karena Allah…