Jika hati seorang pemuda sudah sangat terpaut dengan masjid, maka selalu ada saja alasan untuk pergi ke masjid; baik untuk shalat, ngaji, baca diktat, belajar kelompok, atau sekadar beristirahat, menunggu jeda jam kuliah. Dalam lubuk hatinya, terpatri bahwa masjid adalah tempat paling asyik. Siapa nih yang ngerasa gitu?
Baca selengkapnya »Lingkaran Cahayaku…
Rara menghela nafas... sebuah buku yang berjudul “catatan cinta untuk murabbi” ia taruh di atas wajahnya. Ia teringat pada kelompok halaqahnya yang sekarang. Rara beberapa waktu yang lalu pindah ke sebuah kota besar, mau tak mau ia harus ditransferkan kepada Yah yang baru.
Baca selengkapnya »Biarkan Malam Berganti
Yang aku bingungkan, Rudi ini bertahan di masjid apakah karena bapak Wakil Menteri yang profesor itu, atau teh panas serta pisang goreng dan kawan-kawannya, ataupun tema Mabit malam ini? Sudah sepantasnya aku meluruskan niat. Namun pertanyaan itu masih aku simpan sampai sekarang.
Baca selengkapnya »Pertemuan Mukjizat, Dogma, dan Sains, Proses di Balik Proses
Seorang muslim menerima sepenuhnya keberadaan suatu mukjizat, sebagai bentuk keimanan kepada Allah yang berkuasa untuk melakukan apa saja, meski secara logika manusia mustahil terjadi. Seiring tingkat pengetahuan umat manusia yang terus berkembang, makin banyak orang yang mencoba menjelaskan keajaiban yang terjadi dalam sudut pandang ilmiah.
Baca selengkapnya »Dia, Kusebut Pembunuh!
"Hentikan! Please! Yang kamu lakukan begitu menyiksaku!” teriakanku tiada guna, karena kamu pun tetap dengan kebiasaanmu, asyik bermain-main dengannya, bersama menyiksaku. Haruskah aku putus asa atas itu? Karena sudah sangat lelah dalam siksaan kalian.
Baca selengkapnya »Di Lingkaranlah Kau Bercerita
Tak bergerak, kemudian tak berbuat. Berbuat dengan pikiran yang penuh keragu-raguan. Berkecamuk di pikiran, yang kemudian terlintas di pelupuk mata. Takut dan itulah yang terjadi kemudian. Ada yang berbicara, tapi termenung tak berdaya. Mencari-cari di mana tanya kan berkata.
Baca selengkapnya »Humaira, Gadis Cilik Suriah
Humaira, gadis cilik berusia 12 tahun itu meringkuk ketakutan seraya memeluk Umar, adiknya yang masih berusia lima tahun. Mereka bersembunyi di dalam lemari di dapur rumahnya yang gelap tanpa listrik. “Kakak, aku takut sekali....” Umar berbisik pelan. Tubuhnya menggigil ketakutan dan ia mulai menangis.
Baca selengkapnya »Kembang Api di Matamu
Rekaman itu seolah hadir di pelupuk mata, menyesakkan rongga dada, memenuhi isi kepala, meruntuhkan segala dinding keangkuhan dan atas izin-Nya sekonyong-konyong ia hadir menjadi penghuni baru di sanubari; selamat datang penyesalan, semoga hadirmu hadirkan secercah hikmah dari masa silam.
Baca selengkapnya »Ketika Merpati Hinggap di Atap Masjidil Haram
Mobil bus Ar-Raheel yang kami tumpangi memasuki tanah suci Mekah. Setelah menempuh perjalanan sekitar enam jam dari kota Madinah, kini kami mulai memasuki kawasan tanah haram Mekah. Cukup meletihkan perjalanan ini, namun semangat untuk segera melihat Ka’bah, bertawaf mengitarinya dan mencium hajar aswad telah berhasil membunuh rasa kantuk dan letihku.
Baca selengkapnya »Jadi Aku Harus Bagaimana?
Pertama tulisan ini penulis buat untuk sekadar sedikit mengkritisi tulisan yang pernah di posting di dakwatuna.com ini dengan judul ‘Ikhwan Jaga Izzahmu’ yang membahas tentang fenomena curhat antar ikhwan akhwat dan juga salah satu tulisan seorang aktivis tentang ‘Jika Kau Akhwat’ yang membahas tentang kekakuan interaksi dunia maya bahwa komen, me-like dkk antara ikhwan akhwat juga.
Baca selengkapnya »