Topic
Home / Pemuda (halaman 195)

Pemuda

Bangsa Mati Hati

Mungkinkah terjadi. Mereka menjadi besar dan bermanfaat. Bila saat ini terjebak dalam penjara hati. Mereka berjalan sendiri. Berlari atas akal indrawi. Melakukan lompatan tanpa tali. Tanpa menggali isi bumi. Membaca arah matahari. Dan mencari memoar Illahi.

Baca selengkapnya »

Mengais Hikmah dari Indahnya Romantika Kehidupan

Jika aku...... Maka, usah kau mencariku di sudut-sudut senja, ibu. Sebab, ku telah terlelap di telapak kakimu. Kan ku temani kau di setiap langkah-langkahmu. itulah ciri karib sejati... Tapi kau akan merasa lebih tenang dengan Dzikrullah. Jika aku...... Maka, tak perlu kau tangis, bapak. Tahukah kau? aku berada di tetesan-tetesan peluhmu. Ku bersama berjuang denganmu. Karena kita, sahabat... Tapi kekuatan besar itu milikNya.

Baca selengkapnya »

Sederhana Namun Penuh Makna

Di sebuah kota di bilangan Jakarta, tinggallah sepasang suami-istri. Mereka seperti keluarga lainnya, memiliki rutinitas, permasalahan, dan berbagai hal yang dialami oleh keluarga kebanyakan. Sang suami merupakan jajaran direksi di sebuah perusahaan multinasional dan istrinya membaktikan hidupnya untuk menghidupkan dan memelihara rumah.

Baca selengkapnya »

Ku Bungkus Dalam Buntalan Syukur

Detik lampau di hari itu. Gelegar iman nan suci merayap sayup kedinginan. LensaMu membidik “bayi-bayi” tengah mengucap janji. Tentang sebuah misi, menuju cahaya Illahi. Berharap tak sekedar klise. Ini bukan tamasya bukan pula sandiwara belaka. Jeritan hatimu menggetarkan makhluk-makhluk tak bernurani. Mereka. Makhluk “bergengsi” tingkat tinggi.

Baca selengkapnya »

Berikan Kesempatan

Di senja itu, kegundahan menghalau dinding-dinding kerinduan. Gelora semangat meraup niatan untuk terus maju. Berbekal tekad yang kuat dan ikhtiar membujuk orang tua, seorang gadis pun berangkat mencari tempat yang dicari. Setiap daerah yang terdapat pesantren ia kunjungi. Setiap ada brosur tentang tahfizh Quran ia kumpulkan. Setiap ada informasi mengenai pesantren tahfizh ia hubungi. Hingga akhirnya, sampailah ia menghubungi salah satu pondok pesantren Tahfidul Quran dari beberapa pondok pesantren yang sudah ia hubungi.

Baca selengkapnya »

Benalu

Tahmidku bergemuruh. Alhamdulillah berkali-kali, tak terhitung berapa banyaknya. Haruku mencapai puncak yang kemudian bersambut tangis. Tangis bahagia. Bagaimana tidak? Berdasarkan informasi dari ‘Suara Merdeka’ pagi itu, aku diterima di kampus favorit di kotaku, Universitas Diponegoro Fakultas Hukum. Ini merupakan kejutan yang Allah berikan setelah Aku berdarah-darah dalam belajar agar bisa mengerjakan soal ujian masuk.

Baca selengkapnya »

Zahra

Pagi yang masih bisu di awal musim panas. Kapal-kapal masih sibuk di sekitar pelabuhan Hamburg yang selalu ramai di musim kapan pun. Umar masih dalam kesibukannya sembari sesekali melihat orang-orang yang masih tidur dalam kelelahan mereka. “Fffuuuh… pagi yang hangat. Ini musim panas bukan? Ahh... ternyata, selain panas dan cerahnya mentari, musim panas juga sering sekali di temani hujan... Tapi anehnya ia tak mampu mendinginkan udara...” gumamnya sendiri.

Baca selengkapnya »

Sudah Sejauh Mana

Pembaca yang baik sungguh kita telah pernah dikirimkan seorang tauladan yang tiada tandingan, ia adalah utusan yang memperbaiki umat yang ketika itu lalai dan menjadikan khamr menjadi sebuah status kemuliaan serta berhala sebagai koleksi di dalam Ka’bah. Sudah sejauh mana kita mencintai Nabi kita, sudah sedalam apa kita mempelajari langkah demi langkahnya dalam dakwah?

Baca selengkapnya »

Pahlawan Sejati

Badanmu yang ringkih, Membuatku tak percaya. Kondisi keluargamu yang sulit, Membuatku semakin tak percaya. Sunyi senyap semua bahasa kata, Tak melihat alam duniamu yang merana. Jangan beritahu siapa-siapa, Itu yang kau katakan padaku. Cahaya lentera yang ada padamu, Menyinari rimba dunia.

Baca selengkapnya »
Figure
Organization