Seorang bertanya dengan terheran-heran kepadaku, "Kenapa kau begitu antusias dalam aktivitas ini?" Sejenak ku tertegun menyelami pertanyaan seorang kawan, Lalu teringat ocehan banyak orang kepadaku, "Untuk apa melakukan semua ini". "Apa yang kau dapatkan?" "Lebih baik kau urus dirimu sendiri" Begitu banyaknya sampai ku tak ingat.
Baca selengkapnya »Pelihara Dirimu
Kendaraan berlalu lalang, Dengan tubuh-tubuh bertelanjang, Bukan hanya para lajang, Ingin indah di pandang, Namun rasa malu di buang. Jangan menjadi murah, Hingga semua gerah. Peliharalah dirimu, Peliharalah kemaluanmu, Itu kata Tuhanku.
Baca selengkapnya »Mana Ikhwan Untukku?
BLEDERR!! Subhanallah, kaget bukan buatan setelah kubaca pesan singkat di ponsel. Allah, ada yang hendak melamarkuuu! Ini sebuah prestasi, eh (mikir) ya prestasi. Aku baca ulang; hmm, apa ada yang keliru dengan cara ini? “Mirror mirror on the wall, pantaskah aku mendampinginya?” sedikit gila, aku ngobrol dengan kaca meja rias. Kenapa mesti ngaca, orang seperti dia tentu melamar perempuan bukan karena fisik, kaca menjawab. Tapi sepertinya itu suara hatiku.
Baca selengkapnya »Di Rumah Kami Ada Putri dari Surga
Bismillaahirrahmaanirrahim, di rumah kami ada seorang anak penghuni surga, demikian sahabatku menuturkan kisahnya, air mata kesedihan bergulir dari kedua belah matanya, sungguh hal itu membuat hatiku terenyuh. Sahabatku berkata, “Aku tidak menerima apa yang dikatakan oleh dokter anak. Sungguh aku menjadi lemas ketika anakku yang cantik divonis menderita kelainan fisik dan keterbelakangan mental."
Baca selengkapnya »Ilmu Mari Berdansa, Kawan Ikutlah
Kau begitu memikat hatiku, Begitu irinya aku melihatmu canda tawa bersama mereka, Sampai aku tak bisa sejenak saja luput memandangmu. Dulu aku melihatmu di langit jauh berada, Aku merasa tak sanggup langkah walau hanya menggapai bayangmu, Mungkin karena ku tak seperti elang yang bebas menghujam langit, Atau ku tak seperti Wright bersaudara yang berani meninggalkan bumi.
Baca selengkapnya »Untukmu Sahabat, Kami tak Memusuhimu (2)
Kau tau, Di sini kami memendam kerinduan terhadapmu. Bahkan berharap engkau kembali. Tapi kawan, Kami tidak egois. Hanya mementingkan perasaan kami sendiri. Kawan, Bila kami tidak mengajakmu, Bukan berarti kami tak ingin kau kembali. Bila kami alpha menegurmu, Bukan berarti kami membencimu, Dan kecewa terhadap pilihanmu.
Baca selengkapnya »Jangan Salahkan Hujan
Musim penghujan telah tiba. Alhamdulillah, yang lama ditunggu-tunggu akhirnya datang juga. Meski belum merata tapi hujan sudah mulai sering mengguyur beberapa kota. Sayangnya, di antara mereka yang juga menunggu turunnya hujan, setelah datang, bukannya bersyukur malah sebaliknya. Mereka kecewa, kesal dan bahkan ‘berani’ mengumpat hanya karena merasa hujan turun tidak pada waktu yang diinginkannya. Selain beberapa orang yang sedang menggelar hajatan dan pesta, si fulan adalah salah satunya.
Baca selengkapnya »Untukmu Sahabat, Kami tak Memusuhimu
Kawan, Memang kami tak tahu keberadaan hatimu. Dan sampai saat ini pun kami tak mengerti pesan terakhirmu. Kawan, Namun kami tahu kau masih memeluk erat janji dan mimpi kita. Kami tahu kau masih melirik kami dalam kegundahan jiwa. Kau ingat, Lingkaran mimpi tempat engkau bersua. Sekolah kebaikan yang membesarkan kita.
Baca selengkapnya »Antara Rasa Cinta dan Kegalauan
Sahabat semua, kali ini kita akan membicarakan tentang cinta. Jika berbicara tentang cinta, dibahas 2 hari dua malam pun tak ada habisnya, karena kedalaman cinta itu lebih dalam dari samudra yang luas dan tingginya nilai cinta lebih tinggi dari angkasa yang membumbung. Pernah saya dengar ketika sekolah dasar bahwa cinta adalah sebuah kependekan dari C (cerita) I (indah) N (namun) T (tiada) A (arti) hehe :D
Baca selengkapnya »Lalat, Sehina Itukah Dia, atau Dia Lebih Mulia Dari Itu?
Tidak ada entitas kehidupan yang tercipta sia-sia. Sadar akan hal ini, penulis berupaya menyuguhkan tulisan singkat tentang hakikat penciptaan lalat. Makhluk lemah ini sering kali dituding oleh sebagian dari mereka sebagai serangga pembawa sial, kuman penyakit, dan hewan yang cukup mengganggu. Akan tetapi, pernahkah mereka memikirkan hakikat penciptaannya?
Baca selengkapnya »