Di sana, di negeri para penguasa, Mereka saling bertikai, Menunjuk hidung orang-orang lemah, Yang tak punya uang untuk berkuasa, Membeli sebuah kebenaran semu, Menciduk tanpa bukti, Menahan tanpa kompromi.
Baca selengkapnya »Fenomena Matahari dan Hikmahnya
"Demi matahari dan cahayanya di pagi hari. Demi bulan ketika mengiringinya. Demi siang ketika menampakkannya. Demi malam ketika menutupinya. Demi langit dan (Allah) yang membangunnya. Demi bumi dan (Allah) yang menghamparkannya. Demi jiwa dan (Allah) yang menyempurnaannya. Maka Allah mengilhamkan kepada jiwa kefasikan dan ketakwaan. Sungguh beruntunglah orang yang menyucikan jiwa. dan sungguh merugilah orang yang mengotorinya." (QS. Asy Syams: 1-10)
Baca selengkapnya »Hanya Malam Ini
Hanya malam ini terasa panjang bagiku, begitu panjangnya hingga tak mampu kututup mataku. Rasanya aku di sini sudah beribu tahun, padahal tak ada sepuluh menit. Desir angin berhembus di luar kamarku terdengar begitu keras, tak terdengar oleh segerombolan orang yang tengah asik mempersiapkan segala sesuatunya untuk esok pagi. Hatiku menentang hari esok.
Baca selengkapnya »Jika Ketika Berkata
Ketika ku terlelap dalam buaian fana, Ketika ku terselimuti resah dan gundah, Ketika rasa nista telah bertahta, Ketika hati merekam selaksa khilaf. Ketika hati ingin merengkuh cinta, Ketika cinta itu melanglang di nirwana, Ketika ku lelah menyapa cinta, Ketika ku sadar cinta itu semu.
Baca selengkapnya »Di Atas Panggung Bus Kota
Di atas panggung bus kota, Banyak wajah berperan dalam seribu cerita, Ketika si miskin bergumul dengan keringat, Menatap si kaya yang terlena dalam mobil mewahYang normal berperan cacat, Demi meraih sekeping rupiah, Yang kuat menengadahkan tangan, Mengancam dengan beribu kata.
Baca selengkapnya »Palestine no P(v)alentine
Luapan perasaan diungkapkan, Cinta, kasih, dan sayang. Gembira ria bersama manusia, Gandeng erat tangan teman, Atau pacar katanya. Berbagi hati maupun materi, Ingin meninggalkan kenangan berarti, Tak terlupa sampai mati.
Baca selengkapnya »Di Jakarta Kita
Di Jakarta kita, Tercipta oase tawa, Wajah-wajah bermuram, Mengejar waktu, mengejar rupiah, Terbungkus kenyamanan tiada tara, Rupiah tertawa Berkuasa. Lelah berjelaga, Tapi nafas harus ada, Untuk esok yang lebih cerah, Semoga, Tak keruh seperti abu, Semoga, Masih ada setitik tawa, Tak melulu jadi mewah, Bukankah itu sedekah??
Baca selengkapnya »Elegi Manusia Debu
Beranjak bangkit telah terik, Memacu alas di atas aspal, Roda-roda berputar melangkahi waktu, Sekelebat senyum tersangkut di pintu. Darah-darah yang berdesir, Keringat-keringat yang menjadi bulir, Debu-debu yang bergilir, Di manakah kau takdir?
Baca selengkapnya »Sebagai Tanda Apakah Semua Bencana?
Sebagai tanda apakah semua bencana??? Kala moral tercabik nafsu durjana, Kala tangis hanya menjadi hiasan tidur di kegelapan, Kala kejujuran menjadi mahal, Kala kebenaran terasingkan, Kala nurani telah mati, Kala sang pemimpin hanya menyajikan santapan dusta, Kala hukum tak ubahnya barang loak di kaki lima, Kala suara Kami terbenam bersama keangkuhan.
Baca selengkapnya »The Journalist: Rise of the Justice
“Ergh…!” Cairan hangat berlinang melewati wajahku, menitik di atas kamera yang sedang kutenteng. Aku meraba keningku tepatnya sebelah kiri di dekat pelipisku, perih menggigit. Aku sempoyongan. Aku butuh pertolongan segera. Percuma aku berdebat dengan mereka sejak tadi dan ternyata ini yang mereka perbuat padaku.
Baca selengkapnya »