Topic
Home / Pemuda (halaman 158)

Pemuda

Putri Ingin Seperti Ibu

Jumat menjelang siang, sekolah tempatku mengabdi, SDN 15 Woja, tampak sepi. Tak ada anak yang lalu-lalang sembari meneriakiku. Apalagi panggilan mesra dari bocah kecil yang masih duduk di bangku kelas satu. Bocah-bocah itu biasa memelukku dari belakang atau menggenggam tanganku dengan tiba-tiba, sedari tadi tak tampak di pelupuk mata.

Baca selengkapnya »

Pelangi di Balik Awan

Peluru beterbangan menuju sasaran, Terdengar sayup-sayup suara yang melemah, perlahan menghilang tanpa kata, Jatuh … tak berdaya, Mengurai kisah kesyahidan sang mujahid di tanah Tuan, Tawa membahana menyeruakkan kepuasan akan kematian, Matahari menggarang, Menandakan kemarahan akan dirampasnya hak sang pahlawan.

Baca selengkapnya »

Tala

Gejala, Aku merasa ada... gemetar, gemuruh, Dan kaku... Aku menemukanmu dalam sebuah bejana tanpa dasar, Tak seperti kodein yang berkelamin ganda, Kau membuatku candu akan uap pilu sembilu, Pada sepasang tangan aku bertumpu dan menghamba, Dan sepotong hati tak utuh seraya menyeru untukNya.

Baca selengkapnya »

Sang Mushalla Kecil

Sore itu, langit begitu terang. Tak tampak awan mendung sedikit pun di pelupuk langit. Padahal menurut para burung yang sempat singgah, saat ini sedang musim penghujan. Apalagi belakangan ini hujan seringkali turun ketika sore hari.

Baca selengkapnya »

Adam (dan Hawa)

Bagaimana kabar Ayah pagi hari ini?, Pagi ini, Aku sangat ingin, menyapamu, menanyakan kabarmu, menanyakan rencana Ayah hari ini, Apakah Ayah sudah sarapan?, Apakah Ayah sehat?, Apakah Ayah baik-baik saja?, Kenapa aku terus bertanya dan selalu ingin tahu tentang keadaanmu, Ayah?.

Baca selengkapnya »
Figure
Organization