Tidak bisa dipungkiri lagi, bahwa menjelmanya kehidupan dunia yang serba elegan dan instan telah membius kebanyakan pemuda ibu pertiwi. Sangat membanggakan sekali bila bius itu membawa mereka ke arah yang lebih baik, membantu membentuk kepribadian yang istiqamah dan membimbing mereka menemukan hakikat kehidupan, namun sayangnya malah tidak.
Baca selengkapnya »Play Station Bukan “Play Syaithon”
Beruntung saya sampai seumuran ini belum bisa (mudah-mudahan tak akan pernah bisa apalagi ketagihan) bermain play station. Kenapa? Ini cuma prinsip pribadi kok, jangan dianggap fatwa ya, he...he... Kalau pun ada yang memaksa nantinya saya pikir dulu maslahah mursalah-nya. Bukan sok alim, tapi memang sampai sekarang sama sekali tidak ada minat. Alhamdulillah.
Baca selengkapnya »Ibu…
Kaulah inspirasiku..., Kau katakan air hujan itu keberkahan yang harus ku syukuri, Kau ajarkan bagaimana mengarungi air di laut kehidupan, Kau berikan seteguk air yang menyegarkan, Dan kau hadiahkan air mata kebahagiaan, Tak henti ku bersyukur kepada Pencipta Alam Raya, Ku terlahir dan diperkenalkan denganmu, Senyum indah yang terpancar serta tawa kecilmu tetap melekat dalam ingatanku, Sesekali ku manja padamu.
Baca selengkapnya »Ustadz LHI, Keadilan yang Ditukar
Maaf Ustadz ... Tahun 2003 sempat berkirim pesan, Menanyakan hal ihwal studi di Jerman, Ustadz merespon tanpa segan, Padahal kita belum sempat kenalan, Maaf ustadz ... Kini engkau mendekam di jeruji, Atas tuduhan yang tak pernah terbukti, Katanya suap kebijakan dagang sapi Hingga sangkaan money laundry.
Baca selengkapnya »Ilmu Bumi dalam Kehidupan: Olivine vs Intan
Banyak pelajaran-pelajaran sains yang mampu kita kaitkan dengan kehidupan kita sebagai manusia manusia. Salah satunya adalah pelajaran ilmu bumi atau geologi. Dalam geologi, dikenal istilah mineral. Mineral adalah salah satu unsur penyusun dari batuan yang menjadi pokok pelajaran seorang ahli geologi. Sekilas, mungkin tidak ada hubungannya antara mineral dengan karakter manusia. Tapi jika ditelisik lebih lanjut, fenomena-fenomena sains, termasuk mineral ini, dapat dianalogikan dengan fenomena kita yang seorang makhluk hidup.
Baca selengkapnya »Damaikan
Mengikhlaskan itu lebih Menenangkan, Tak perlu Bergelut dengan dendam atau cacian, Merelakan setiap yang dirasa itu lebih menyenangkan, Tak perlu Sesak menerpa atau gundah Merana, Terjatuh, tergores dan terluka itu sakit, Tetapi ketika senyummu yang kau beri, Maka biarkan hati yang menjalankan fungsi, Mengeluarkan keimanan di dalam hati, Menggambarkanmu sebagai seorang mengontrol Emosi, Sebab Sabar Tak Terbatas
Baca selengkapnya »Kartini Baru Indonesia
21 April, yaa... itulah hari yang kita sebut dengan hari Kartini. Seantero nusantara memperingati tgl 21 April sebagai peringatan hari Kartini dengan dalih mengenang jasa RA Kartini sebagai Pahlawan. Meskipun menurut beberapa sejarawan seperti Tiar Anwar Bahtiar, seperti yang disampaikan dalam salah satu jurnal nya 'Mengapa Harus Kartini..?', dan Sejarawan dari Universitas Indonesia Prof. Dr. Harsja W. Bachtiar pun pernah menggugat tentang pengkultusan seorang Kartini sebagai pahlawan Nasional.
Baca selengkapnya »Sepenuhnya Cinta, Kerja dan Harmoni
cinta hanya rasa, rasa yang hadir menyeliputi di setiap jiwa, ia mampu menghadirkan keindahan, kejujuran, ketulusan, dan juga kesetiaan, cinta akan begitu indah, bila diharmonikan dengan kerja yang tulus, lembut, dan penuh cinta, maka cinta, kerja, dan harmoni, selalu perpadu menjadi satu, bagaikan satu tubuh yang tak terpisahkan, yang akan membawa keindahan dan kebaikan di setiap waktunya.
Baca selengkapnya »Adzan Hujan
“Allah, dialah yang mengirimkan angin, lalu angin itu menggerakkan awan dan Allah membentangkannya di langit menurut yang di kehendakinya, dan menjadikannya bergumpal-gumpal: lalu kamu lihat hujan keluar dari celah-celahnya, maka apabila hujan itu turun mengenai hamba-hambanya yang di kehendakinya, tiba-tiba mereka menjadi gembira.” (Ar-Rum (40): 48)
Baca selengkapnya »Dengan Cinta, Kerja, Harmoni
Dengan cinta, kerja, harmoni, Kita tidak pernah merasa tua, Untuk tetap berusaha, Atau terlampau belia, Untuk menjadi bijaksana, Dengan cinta, kerja, harmoni, Kita tak pernah terlalu ringkih, Untuk menebar kasih, Atau terlampau muda, Untuk menumpahkan karya, Dengan cinta, kerja, harmoni, Kita menukar gerah menjadi gairah, Meminjam amarah, tuk mengukir prestasi bersejarah, Dengan cinta, kerja, harmoni.
Baca selengkapnya »