Aisyah RA pergi menuju Baginda Nabi SAW untuk minta maaf, namun reaksi Rasulullah SAW sangat luar biasa, beliau tersenyum bahagia dan mengatakan bahwa air minum itu rasanya enak sekali. Rasulullah SAW menghargai dan mengapresiasi setiap hasil usaha pelayanan dari Istrinya tercinta, dan tidak ingin menyakiti perasaan istrinya dengan mengatakan "Bahwa minuman ini tidak enak", sekali TIDAK! Namun beliau menikmati air tersebut.
Baca selengkapnya »Miskomunikasi Suami Istri
Maka solusi suami istri yang berkelahi adalah perbaiki keimanan dan perbaiki komunikasi. Dua anak manusia dikumpulkan Allah sebagai suami istri yang dai daiyah pejuang dakwah, sama-sama bervisi membangun keluarga dakwah, kemudian tersuluti terjadi kelahi. Salah satunya akan berusaha untuk sabar dan menenangkan diri. Pindah posisi, berwudhu, dan menenangkan hati. Keduanya harus kembali kepada solusi Qurani. Karena solusi Quran kan pasti sesuai fithrah insani. Alquran adalah sistem hidup yang manhaji bagi orang-orang yang selalu mengorientasi Rabbani.
Baca selengkapnya »7 Tahun Kedua: Menyelamatkan Pernikahan Dari Kebosanan
Pengalaman saya, tidak terlalu sulit menyelamatkan pernikahan kita sampai anniversary ke 15. Asal kita terus belajar dan memupuk pohon cinta Anda. Seperti sebuah pepatah anonim berikut: “The most important four words for a successful marriage: ‘I’ll do the dishes. '”
Baca selengkapnya »Suami Pelit, Bagaimana Cara Menyikapinya?
Carilah waktu yang pas untuk berdiskusi dengan suami. Ungkapkan keberatan atas sikap pelitnya. Beritahu pula dampak yang bisa diakibatkan dari sikapnya, misal: kebutuhan anak yang terbengkalai atau kurangnya nutrisi dalam makanan anak.
Baca selengkapnya »Berkah Dengan Satu Istri, Berkah Dengan Poligami
Secara keyakinan, mukmin sejati meyakini seyakin-yakinnya kebenaran syariat. Secara pemahaman menerima sepenuhnya syariat tanpa keraguan sedikitpun. Mukmin sejati tak menolak dan tak mengenal istilah alergi dengan satu syariatpun. Hatta syariat poligami sebagai solusi yang suci. Meski (mungkin) pahit terdengar. Namun hati tetap mengorientasi Rabbani. Jiwa tetap bersandar pada Ilahi.
Baca selengkapnya »Bahagia itu Bernama Keluarga
Keluarga itu awal mula kita membangun kebaikan, sehingga kebaikan terbesar adalah menjadikan Alloh yang nomor satu, sehingga akan tercipta sakinah mawaddah dan rahmah.. insyaallah.
Baca selengkapnya »Lihat, Bagaimana Wanita Mulia Ini Menyelesaikan Persoalan Rumah Tangganya
Dalam kebingungannya, ia terus mendekatkan diri kepada Allah. Khaulah tahu ke mana dia harus mengadukan persoalannya dan meminta jalan keluar yang terbaik. Ia tidak mau bertindak sendiri. Kemudian Khaulah pergi menemui Rasulullah SAW. Ia bercerita tentang perlakuan sang suaminya kepadanya. Wanita mulia ini meminta fatwa Rasulullah untuk penyelesaian masalahnya. Aku adukan kepada beliau perlakuan buruk yang aku terima dari suamiku. Setelah mendengar aduannya Rasulullah SAW menjawab: “Engkau telah haram baginya”.
Baca selengkapnya »Bercermin Pada Hajar: Sudahkah Kita Menaklukkan Ego Kita?
Seorang ibu senantiasa mendahului kepentingan anak-anaknya daripada kepentingan dirinya sendiri. Hormon cinta ibu akan mendorong seorang wanita untuk tidak mementingkan dirinya sendiri, tidak egois, dan senantiasa bersedia mengorbankan segala sesuatunya demi kebahagiaan buah hatinya.
Baca selengkapnya »Belajar Dari Proses Kelahiran Isa Putra Maryam
Makan dan minum yang bergizi merupakan sesuatu yang sangat penting dan mendasar di dalam mempertahankan kesehatan kita, apalagi buat seorang ibu yang akan melahirkan. Oleh karenanya Allah subhanahu wa ta’ala memerintahkan Maryam yang masih dalam keadaan lemah karena melahirkan untuk segera makan dan minum yang bergizi. Makanan yang sangat bergizi adalah kurma, dan minuman yang sangat bermanfaat adalah air yang bersih dan jernih yang berasal dari sumber air dalam tanah.
Baca selengkapnya »Pria yang Bisa Dijadikan Sebagai Menantu
Nabi Musa tidak memilih sendiri jodohnya apalagi dijodohkan sebagaimana menimpa sebagian perempuan Indonesia. Jodoh Nabi Musa datang sendiri. Yang ditakdirkan menjadi bapak mertuanya adalah Nabi Syuaib. Orang tua tak perlu malu mencarikan putrinya jodoh terbaik, sesuai kisah Nabi Musa saat berada di negeri Madyan. Mengapa Nabi Syuaib mengambil Nabi Musa sebagai menantu?
Baca selengkapnya »