Sabar ibarat sinar bagi orang beriman. Kesabarannya akan menerangi hidupnya dan hidup orang lain. Sabar bukan sekedar cahaya, tapi lebih dari cahaya yang mempunyai panas dan semangat. Karenanya orang yang bersabar akan menularkan kesabarannya kepada orang lain.
Baca selengkapnya »Tiga Syarat Tobat Kepada Allah dalam Kitab Riyadhus Shalihin
Bertobat hukumnya wajib. Kemaksiatan yang terjadi antara hamba dan Allah, maka untuk bertobat itu harus memenuhi tiga syarat: Pertama, menghentikan kemaksiatan yang dilakukan; Kedua, menyesali perbuatan maksiat yang telah dilakukan; Dan ketiga, bertekad untuk tidak akan kembali mengulanginya.
Baca selengkapnya »Fatwa Para Ulama Tentang Shalat Tak Berpeci Baik Imam Atau Makmum
Apa yang difatwakan Syaikhul Islam ini, jika yang dimaksudkan adalah membuka kepala ketika ibadah adalah ketika shalat, maka pemakruhannya masih bisa didiskusikan lagi. Bagaimana mungkin makruh, jika tak satu pun hadits shahih tentang keutamaan dan anjurannya? Bahkan Nabi sendiri pernah shalat tanpa menutup kepalanya, walau Beliau lebih sering menggunakannya. Begitu pula membuka kepala ketika membaca Al-Quran dan berdzikir, tak ada pula riwayat yang menganjurkan tentang menutup kepala. Lebih tepat hal itu disebut sebagai adab yang baik dan mulia, paling tidak itu adalah sunnah.
Baca selengkapnya »Dengki Menghanguskan Kebaikan
Dalam kehidupan nyata sehari-hari, praktek-praktek kedengkian dengan mudah kita saksikan di depan mata, boleh jadi dalam kadar yang berbeda. Gambaran kondisi yang pertama dan yang paling parah, adalah seseorang yang menginginkan nikmat yang ada pada orang lain, hilang dan lenyap. Dia menginginkan, harusnya dirinya yang mendapatkan kenikmatan tersebut. Dalam beberapa hal, kondisi ini mirip dengan kedengkian orang-orang yahudi bani Israel terhadap kerasulan Nabi Muhammad saw. Inilah yang dimaksud dengan dengki/hasad. Gambaran kondisi yang kedua adalah seseorang yang menginginkan untuk mendapatkan nikmat seperti orang lain, tanpa mengharapkan lenyapnya nikmat yang ada pada orang lain. Ini yang sering disebut dengan tanafus, atau persaingan
Baca selengkapnya »Tadabbur Surat Al-Buruj (Gugusan Bintang): Para Penggali Parit
Para ahli tafsir sepakat berpendapat bahwa bahwa surat al-Burûjditurunkan di Makkah setelah surat asy-Syams([1]). Surat ini masih membahas dan menekankan masalah aqidah dan penguatan keyakinan tentang hari akhir. Di samping itu tambahan yang ada dalam surat ini selain pembahasan tersebut adalah tentang kisah ashabul ukhdud (para penggali parit) yaitu sebuah cerita tentang pengorbanan dan tebusan jiwa dalam mempertahankan akidah dan iman([2]).
Baca selengkapnya »Tadabbur Surat Ath-Thariq (yang Datang di Waktu Malam): Datang Pada Malam Hari
Secara etimologi “ath-Thâriq” berarti mengetuk dengan suara yang terdengar keras. Bisa juga dipakai untuk menyebut orang yang berjalan dengan kaki. Dan secara khusus digunakan pada waktu malam, karena umumnya pada malam hari pintu-pintu rumah kebanyakan ditutup. Kemudian makna ini diperluas menjadi apa saja yang terlihat pada waktu malam. Adapun yang dimaksud dalam surat ini sebagian besar pakar tafsir mengartikannya dengan bintang yang muncul di malam hari([2]).
Baca selengkapnya »Tadabbur Surat Al-Balad (Negeri): Akhir Jalan Mendaki
Menurut jumhur ulama dan ahli tafsir surat Al-Balad diturunkan Allah di Makkah setelah Surat Qâf([1]). Tema surat-surat makkiyah sangat menonjol dalam surat ini. Apalagi secara eksplisit Allah bersumpah dengan negeri kelahiran Nabi Muhammad saw yang tak lain adalah Makkah. Dalam surat ini juga Allah menceritakan kondisi penduduk Makkah yang masih mendustakan agama Allah. Mereka silau dengan kekuatan yang mereka miliki.
Baca selengkapnya »Tadabbur Surat Asy-Syams (Matahari): Para Penyembelih Unta
Menurut jumhur mufassirin Surat As-Syams diturunkan Allah di Makkah setelah Surat Al-Qadar([1]). Tema sentral surat As-Syams ini berkisar pada dua bahasan besar, yaitu: jiwa manusia dan tabiat-tabiatnya yang membentuk karakter baik atau buruk, kemudian tema kezhaliman dan pembangkangan yang langsung disebut secara lugas dan eksplisit, yaitu pembangkangan kaum Tsamud yang menyembelih unta yang mereka minta supaya keluar dari batu.
Baca selengkapnya »Tadabbur Surat Al-Lail (Malam): Terminal Kepuasan yang Kekal
Surat Al-Lail ini membicarakan perbuatan dan amal manusia yang bermacam-macam. Perbedaan amal tersebut memiliki konsekuensi yang berbeda pula, yaitu kebahagiaan dan kesengsaraan. Pada akhirnya semua bermuara pada ridha Allah yang dibalas dengan surga-Nya atau kemurkaan Allah yang diturunkan melalui neraka-Nya.
Baca selengkapnya »Hukum Pengguguran Kandungan yang Didasarkan Pada Diagnosis Penyakit Janin (Bagian ke-2)
Muhaqqiq (ulama ahli menetapkan hukum) mazhab Hanafi, al-Kamal bin al-Hammam, berkata, "Ini berarti bahwa yang mereka maksud dengan penciptaan atau pembentukan itu ialah ditiupkannya ruh, sebab jika tidak demikian berarti keliru, karena pembentukan itu telah dapat disaksikan sebelum waktu itu."[12] Perkataan al-Allamah (al-Kamal) ini adalah benar, diakui oleh ilmu pengetahuan sekarang.
Baca selengkapnya »