Para ahli tafsir sepakat berpendapat bahwa bahwa surat al-Burûjditurunkan di Makkah setelah surat asy-Syams([1]). Surat ini masih membahas dan menekankan masalah aqidah dan penguatan keyakinan tentang hari akhir. Di samping itu tambahan yang ada dalam surat ini selain pembahasan tersebut adalah tentang kisah ashabul ukhdud (para penggali parit) yaitu sebuah cerita tentang pengorbanan dan tebusan jiwa dalam mempertahankan akidah dan iman([2]).
Baca selengkapnya »Tadabbur Surat Ath-Thariq (yang Datang di Waktu Malam): Datang Pada Malam Hari
Secara etimologi “ath-Thâriq” berarti mengetuk dengan suara yang terdengar keras. Bisa juga dipakai untuk menyebut orang yang berjalan dengan kaki. Dan secara khusus digunakan pada waktu malam, karena umumnya pada malam hari pintu-pintu rumah kebanyakan ditutup. Kemudian makna ini diperluas menjadi apa saja yang terlihat pada waktu malam. Adapun yang dimaksud dalam surat ini sebagian besar pakar tafsir mengartikannya dengan bintang yang muncul di malam hari([2]).
Baca selengkapnya »Tadabbur Surat Al-Balad (Negeri): Akhir Jalan Mendaki
Menurut jumhur ulama dan ahli tafsir surat Al-Balad diturunkan Allah di Makkah setelah Surat Qâf([1]). Tema surat-surat makkiyah sangat menonjol dalam surat ini. Apalagi secara eksplisit Allah bersumpah dengan negeri kelahiran Nabi Muhammad saw yang tak lain adalah Makkah. Dalam surat ini juga Allah menceritakan kondisi penduduk Makkah yang masih mendustakan agama Allah. Mereka silau dengan kekuatan yang mereka miliki.
Baca selengkapnya »Tadabbur Surat Asy-Syams (Matahari): Para Penyembelih Unta
Menurut jumhur mufassirin Surat As-Syams diturunkan Allah di Makkah setelah Surat Al-Qadar([1]). Tema sentral surat As-Syams ini berkisar pada dua bahasan besar, yaitu: jiwa manusia dan tabiat-tabiatnya yang membentuk karakter baik atau buruk, kemudian tema kezhaliman dan pembangkangan yang langsung disebut secara lugas dan eksplisit, yaitu pembangkangan kaum Tsamud yang menyembelih unta yang mereka minta supaya keluar dari batu.
Baca selengkapnya »Tadabbur Surat Al-Lail (Malam): Terminal Kepuasan yang Kekal
Surat Al-Lail ini membicarakan perbuatan dan amal manusia yang bermacam-macam. Perbedaan amal tersebut memiliki konsekuensi yang berbeda pula, yaitu kebahagiaan dan kesengsaraan. Pada akhirnya semua bermuara pada ridha Allah yang dibalas dengan surga-Nya atau kemurkaan Allah yang diturunkan melalui neraka-Nya.
Baca selengkapnya »Tadabbur Surat Adh-Dhuha (Waktu Dhuha): Belajar Bersyukur
Menurut para ulama Surat Adh-Dhuha diturunkan di Makkah setelah Surat al-Fajr [1]. Surat ini berisi tentang pribadi Rasulullah saw. Kegelisahan dan kesedihan yang dialami beliau sangat wajar, ditengah terror fisik dan psikis yang dilancarkan kuffar Quraisy kepada beliau dan sahabatnya untuk mencegah dan menghalangi berkembangnya dakwah yang beliau bawa.
Baca selengkapnya »Tadabbur Surat Al-Baqarah Ayat 246-252: Thalut, Dawud, Jalut; Anugerah Kepemimpinan, Seleksi Ketaatan dan Runtuhnya Mitos Kezhaliman
Ia terlalu silau dengan popularitasnya. Ia terbius oleh angin puji-puji yang tak sekalipun menyinggung kekurangannya. Tak ada yang berani mengkritiknya. Tak ada yang berani melawan titahnya. Ia terbiasa mendengar paduan kata ketundukan. Telinganya selalu mendengar ketundukan padanya tanpa tahu apa motif ketundukan tersebut; loyalitas atau kemunafikan.
Baca selengkapnya »Tadabbur Surat Alam Nasyrah: Satu Kesulitan Dua Kemudahan
Pada surat ini, Allah tambahkan tiga nikmat-Nya yang lain: nikmat kelapangan dada, meringankan beban beliau saat berhadapan dengan kaumnya ketika menyampaikan risalah kenabian yang tak ringan, juga Allah tinggikan kedudukan dan derajat beliau baik di bumi maupun di langit melebihi segala ciptaan-Nya yang pernah dan yang akan ada
Baca selengkapnya »Isra’ Mikraj, Mulia Karena Menjadi Hamba
Maha Suci Allah adalah sebuah kalimat tauhid. Allah Maha Suci dari sifat-sifat yang tidak layak bagi-Nya. Suci dari meninggalkan hamba yang dikasihi-Nya berada dalam kesedihan dan kesendirian.
Baca selengkapnya »Bila Tak Semua Bunga Wangi
Kehidupan rumah tangga merupakan sebuah biduk yang penuh pernik-pernik. Surat at-Tahrim menjelaskan salah satu pernik keluarga yang dilalui oleh Rasulullah saw sebagai teladan semua manusia.
Baca selengkapnya »