Berita

Pekan depan 2000 ton beras Kapal Kemanusiaan untuk Rohingya bakal dilayarkan melalui Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya, Kapal Kemanusiaan rencananya bakal dilepas oleh Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa dan Presiden Aksi Cepat Tanggap Ahyudin.

UNICEF melaporkan bahwa 150 anak meninggal setiap hari di negara ini, sebelum mereka mencapai usia lima tahun. Hampir 30% anak balita menderita gizi buruk, sedang, atau parah. Adapun lebih dari separuh anak hidup di bawah garis kemiskinan. Penduduk sipil kini menghadapi tantangan kemiskinan, masalah kewarganegaraan, dan perdagangan manusia. Mereka juga memiliki akses terbatas terhadap layanan kesehatan dan pendidikan. Sebagai wujud kepedulian, Majelis Ta’lim Telkomsel (MTT) melalui PKPU Human Initiative

Disebutkan, Sekjen OKI, Yusuf al-Utsaimin juga akan menghadiri Sidang Umum PBB. Selain itu, ia juga akan bertemu dengan para pemimpin dunia untuk membahas berbagai permasalahan yang jadi perhatian bersama.

Ribuan massa termasuk rakyat Myanmar yang ada di sana tampak memenuhi tempat aksi. Tak hanya komunitas Muslim, aksi ini juga didukung oleh Persatuan Kristen Kanada.

Qatar Foundation merilis sebuah fakta mengejutkan. Sedikitnya mereka telah menerima 400 orang dari 4 negara teluk pemboikot Qatar sejak 5 Juni lalu. Qatar Foundation menambahkan bahwa semua tenaga dari 4 negara teluk ini tersebar ke berbagai bidang pekerjaan, seperti bidang keluarga, rehabillitasi, konseling, hukum, dan psikologi.

Sebelumnya Erdogan juga berjanji akan berbicara tentang kondisi di Rakhine pada forum-forum internasional. “Meskipun semua pihak diam membisu,” ujarnya pada (01/09) lalu.

Amir Qatar dan Presiden Prancis mengadakan pertemuan di Istana Élysée, Paris, Jumat (15/09). Kedua pemimpin disebut membahas berbagai permalahan yang menjadi perhatian bersama.

Konser ini merupakan upaya untuk meningkatkan kepedulian masyarakat Banten terhadap penderitaan yang dialami oleh etnik Muslim Rohingya.

PKS dan ormas-ormas Islam sebagai bagian dari masyarakat dan penduduk dunia akan menyuarakan tuntutan agar Pemerintah Myanmar segera menghentikan tindakan keji terhadap etnis Rohingya.

Hal itu ia sampaikan saat wawancara dengan surat kabar Al-Araby, sebagaimana dilansir dari mubasher.aljazeera.net, Kamis (14/09/2017). Ia menegaskan, “Qatar siap menghadapi pemboikotan empat negara, tidak peduli seberapa pun lamanya.”