Berita

sebagai pembicara dalam diskusi kebangsan ini yaitu Achmad Rosadi Lubis,Cht NLP (PN KA KAMMI Teritorial Indonesia Timur) dan Achmad Khanafi, SP ( Ketua KA KAMMI Wilayah Bali). Rudyatmoko (Sekjen KA KAMMI Wilayah Bali) didaulat sebagai moderator memandu jalannya diskusi.

Terbaru, pihak pemerintah Myanmar menyebut muslim Rohingya di Bangladesh sebagai ‘imigran gelap’. Sementara PBB menyebut mereka sebagai ‘kelompok minoritas agama yang paling teraniaya di seluruh dunia’.

Sementara itu, Jurnalis Aljazeera di Ramalah melaporkan, pertemuan membahas serangkaian isu yang menjadi perhatian. Seperti berbagai serangan di permukiman, pencabutan blokade atas Gaza, serta isu keuangan terkait hak finansial pemerintah Otoritas Palestina.

Menurutnya, perundingan yang digelar harus dengan syarat tidak menyentuh martabat dan kedaulatan negaranya.

Lebih lanjut, Emir Qatar menyebut negara pemboikot menentang kebebasan berekspresi yang ada di Qatar. “Mereka (pemboikot, red) takut akan kebebesan bereskpresi dan menganggapnya sebagai sebuah ancaman,” lanjutnya.

Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan, menyebutkan berbagai konspirasi yang terjadi di beberapa negara, mengalami kegagalan di Turki.

Sebanyak 57% responden mengaku, mereka tidak memiliki pengetahuan apapun tentang agama. Atau mereka hanya memiliki sedikit pengetahuan tentang agama.

Pernyataan Rouhani ini diungkapkan sesaat sebelum pertemuannya dengan direktur Badan Tenaga Atom Internasional (IAEA), Yukiya Amano.

Pada kesempatan itu, Erdogan juga menegaskan posisi Turki saat ini. Katanya, “Turki menjadi pintu harapan bagi kaum tertindas dan teraniaya di seluruh dunia.”

Bahkan, Puidgemont menegaskan akan mempertahankan negara republiknya yang baru. Ia juga menyeru rakyat Catalunya untuk bereaksi secara demokratis tanpa kekerasan.