Berita

Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan, telah mengisyaratkan lima hal yang akan ia tempuh jika Presiden AS Donald Trump tetap kekeh mengumumkan pengakuan Al-Quds sebagai ibukota bagi entitas zionis, Israel.

Lebih lanjut, kepada tiga pemimpin negara tersebut Erdogan juga menyampaikan akan digelarnya pertemuan darurat Organisasi Kerjasama Islam (OKI) pada hari Rabu (13/12) mendatang di Istanbul.

Majelis Ulama Indonesia (MUI), Dewan Masjid Indonesia (DMI) dan Forum Kuliah Subuh (FKS) Jakarta Selatan memberikan bantuan donasi untuk Rohingya kepada PKPU Human initiative.

Menurutnya Raja Yordania, keputusan Trump akan membahayakan keamanan dan stabilitas Kawasan. Sementara Raja Salman menyebutkan, pemindahan kedutaan AS ke Al-Quds merupakan tindakan yang dapat memprovokasi seluruh Umat Islam.

Sementara masalah dengan Washington yang ketiga adalah eskalasi akibat tekad Trump yang akan mengumumkan pengakuan Al-Quds sebagai ibukota bagi entitas zionis, “Israel”.

KTT Teluk kali ini digelar di tengah krisis diplomatik yang telah berlangsung sekitar enam bulan terakhir. Tampaknya, hanya Qatar saja yang langsung dipimpin oleh Emir-nya, Syaikh Tamim bin Hamad Al Tsani. Sementara Raja Salman yang disebut-sebut akan memimpin delegasi Saudi, secara tiba-tiba mengubah keputusannya tanpa sebab pada malam sebelum pembukaan KTT.

Peringatan tersebut disampikan Erdogan dalam pidatonya di hadapn anggota parlemen dari Partai AKP. Menurutnya, jika AS memaksakan kehendak, maka dirinya akan menggerakkan dunia Islam untuk merespon hal itu.

Lembaga Amil Zakat Nasional (LAZNAS) Inisiatif Zakat Indonesia (IZI) bersama PT. Petromine Energy Tranding salurkan bantuan gerobak usaha Lapak Berkah dan sejumlah uang kepada penerima manfaat di Jakarta.

Universitas Al-Azhar Mesir, turut bersuara terkait rencana Presiden AS Donald Trump untuk mengakui Al-Quds sebagai ibukota bagi zionis Israel.

Selain Menlu Kuwait sebagai tuan rumah, tampak hadir pulan Menlu Qatar, Menlu Saudi, Menlu Kesultanan Oman, Menlu UEA dan Asisten Menlu Bahrain.