Berita

Mengecam perilaku elemen-elemen bangsa Arab (Mesir, Saudi, UAE) yang tidak lagi menjadikan Palestina sebagai problem bersama umat Islam.

Juru bicara Kemenlu Irak dalam keterangannya menyatakan, pihaknya telah memanggil dubes AS di Baghdad untuk menyampaikan nota protes.

Selain itu, Sudan juga menekankan pentingnya tindakan praktis yang jauh dari sekedar kecaman dan pengingkaran.

Aksi massa mewarnai jalanan kota-kota di Palestina sebagai ungkapan kemarahan dan penolakan keputusan Trump terkait status Kota Al-Quds. Namun, lagi-lagi aksi massa ini harus menghadapi tindakan represif yang dilakukan oleh pasukan zionis Israel.

“Para pemimpin politik bekerja untuk perbaikan, bukan memicu kekacauan,” kata Erdogan.

Mereka juga menegaskan, Kota Al-Quds selama akan menjadi ibukota bagi rakyat Palestina dan negaranya yang berdaulat.

Syaikh Yusuf al-Qaradhawi, sebagai Ketua Ulama Muslim Dunia (IUMS), terut mengecam keputusan Trump terkait status Al-Quds. Menurutnya, umat Islam harus melakukan perlawanan dalam hal ini.

Seperti diyakini banyak pihak, keputusan itu akan memperdalam perselisihan antara Israel dan Palestina. Selain juga akan berdampak buruk terhadap stabilitas dan keamanan Kawasan.

Menurut Hamas, langkah Trump merupakan permusuhan yang nyata terhadap rakyat Palestina.

Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump, dalam pidatonya di Gedung Putih, Rabu (06/12/2017), mengumumkan secara resmi pengakuan Al-Quds ibukota bagi entitas zionis, Israel.