Berita

Media kenamaan ‘Bloomberg’ dalam artikel terbarunya menyebut Arab Saudi terus menerus berupaya mengubah citranya di hadapan Amerika Serikat.

Media kenamaan ‘Bloomberg’ dalam artikel terbarunya menyebut Arab Saudi terus menerus berupaya mengubah citranya di hadapan Amerika Serikat.

Sebelumnya, Menlu Saudi menyebut Qatar harus membayar jerih payah AS di Suriah selama ini. Selain itu, Menlu Saudi itu juga yakin pemerintah Qatar akan jatuh apabila AS memindahkan Pangkalan Al Udeid dari Doha.

Dikutip dari Aljazeera, tampak keluarga Al Batsh berjejer dalam penyambutan tersebut. Selain itu ada beberapa faksi perlawanan Palestina yang turut menyambut, seperti Gerakan Perlawanan Islam (Hamas) dan Jihad Islam Palestina.

Untuk pertama kalinya, media menayangkan langsung keduanya berjabat tangan. Bahkan Presiden Kim menulis di buku tamu sebuah kalimat yang berbunyi “Sejarah dimulai dari sekarang.”

Maghrib Akbar ini adalah ceramah pertama Ustadz Abdul Somad di Sydney Australia. Tema yang diangkat adalah Membangun Komunitas Muslim Indonesia yang Peduli Australia Indonesia.

Human Rights Watch menilai sistem peradilan di Saudi sangat buruk. Disebutkan, sejak tahun 2014 saja Saudi telah menghukum mati sekitar 600 orang.

Jamaah Syiah Hutsi memang bertekad menyerang sumber perekonomian terbesar Arab Saudi. Hutsi berharap, dengan begitu mereka dapat melumpuhkan perekonomian Saudi sehingga mengakhiri serangan ke Yaman.

NYT menukil pernyataan dari pejabat intelijen salah satu negara di Timur Tengah. Menurutnya, pembunuhan Al Batsh merupakan bagian dari operasi besar-besaran atas perintah Kepala Mossad, Yossi Cohen.

Dalam wawancara dengan media Arab Saudi itu, Lieberman juga menyebut pihaknya menjalin dialog dengan negara-negara Arab. Namun ia enggan menyebut negara mana yang dimaksud.