Sadarilah, identitas negeri ini mulai lapuk akibat erosi budaya. Anak-anak tidak lagi bercita-cita menjadi dokter, polisi, atau tentara. Aset negeri itu kini telah terbius gemerlap dunia keartisan. Bukan hanya mereka yang metropolis. Wong ndeso pun ikutan bermesraan dengan mimpi-mimpi instan tersebut. Rupiah si Ibu dan tetesan keringat sang Ayah dikorbankan untuk menjerumuskan anaknya ke gelanggang sandiwara. Waktu-waktu senggang Mereka tidak lagi diisi bermain atau belajar. Semua itu telah tergantikan dengan bimbingan menyanyi, bermain musik, hingga latihan acting.
Baca selengkapnya »Mencari Pemimpin Indonesia
Sebagai sebuah bangsa, Indonesia sudah merasakan banyak pemimpin. Pasca kemerdekaan, kita menyelami kehidupan Orde Lama bersama Bung Karno. Selama memimpin banyak peristiwa suka duka mengiringi perjalanan kepemimpinannya. Sampai berujung, “tragedy” kudeta oleh Soeharto yang membangun rezim Orde Baru dan memimpin 32 tahun. Bapak bangsa ini meninggalkan pembangunan yang mewah sekaligus api korupsi, kolusi dan nepotisme (KKN) yang mengakar dari elitis sampai masyarakat bawah.
Baca selengkapnya »Akhlak dan Ekonomi
Dalam presentasinya, peneliti junior Bank Indonesia bapak Ali Sakti, M.Ec menjelaskan bahwa, akar dari semua masalah ekonomi kita adalah disebabkan oleh dua faktor besar yaitu kesalahan manusia dan kesalahan sistem. Kesalahan manusia disebabkan oleh kebobrokan akhlak (moral hazard) dimana norma-norma sosial yang terkandung di dalam agama tidak menjadi panduan dalam berperilaku.
Baca selengkapnya »Mengenang Kembali Pahlawan
Kita dan pahlawan, alangkah sedikit bedanya. Mereka, betapa sedikit mengeluh di tengah masalah hidup mereka dan mengalihkannya pada persembahan karya. Sedang kita, sedikit-sedikit mengeluh tanpa ada upaya. Mereka, sedikit sekali meluangkan waktu untuk istirahat dan hal yang kurang bermanfaat. Sedangkan kita, sedikit-sedikit lelah dan merebahkan tubuh pada hal-hal yang kurang membawa manfaat. Kita hanya sedikit belajar dari mereka.
Baca selengkapnya »Memaknai Pahlawan dan Hari Pahlawan di Era Milenium
Hari Pahlawan yang diperingati setiap tanggal 10 November identik dengan acara-acara simbolik mengenang pertempuran di Surabaya yang dimotori oleh para kyai seperti KH Hasyim Asy’ari dan tokoh muda yang bernama Bung Tomo. Kejadian tersebut menjadi bom semangat bagi rakyat Indonesia di kota lainnya untuk melakukan perlawanan terhadap penjajah, pembakaran Kota Bandung adalah salah satu buah dari ledakkan bom semangat arek-arek Surabaya.
Baca selengkapnya »Isu Gender dan Fenomena Kereta Khusus Wanita
Yang menjadi tren dalam penggunaan KRL saat ini adalah adanya gerbong kereta khusus wanita di daerah Jabodetabek. Gerbong ini terletak pada dua posisi ujung, yakni di gerbong 1 dan 8. Mungkin saja penempatan gerbong ini ditujukan agar menjadi ciri khas gerbong pada kereta, sehingga mempermudah pengguna untuk menaikinya.
Baca selengkapnya »Islam dan Kekuasaan
Merupakan suatu hal yang pasti bahwa Allah SWT akan memberikan kemenangan kepada orang-orang yang beriman dan beramal shalih dalam bentuk kekuasaan (Istikhlaf). Dengan kekuasaan itulah kemudian Islam mentransformasikan kehidupan masyarakat dengan tingkat moral, pendidikan, ekonomi, sosial, budaya yang rendah (jahiliyah) menuju masyarakat berperadaban tinggi dan maju.
Baca selengkapnya »Manusia “Cuek” Di Akhir Kapitalisme
Keruntuhan kapitalisme dan berbagai bentuk variannya memaksa fenomena baru yang mengerikan. Kemiskinan, begitu banyak orang menyebutnya. Suatu bentuk gejala yang melahirkan dampak negatif baru seperti kejahatan, sikap cuek dan tingginya nilai individualisme. Sehingga wajar jika Ali Bin Abi Thalib RA berkata “ jika kemiskinan itu manusia, aku akan membunuhnya.
Baca selengkapnya »Mutilasi dan Kejahatan Sistemik
Belum selesai telinga mendengar kasus kekerasan wartawan dan pelajar SMAN 6 Jakarta. Hati rasanya masih panas mendengar berbagai tawuran yang masih rutin terjadi. Semakin hari, kondisi Jakarta semakin rapuh dilanda berbagai penyakit kekerasan. Kini kita kembali dipertontonkan aksi kekejaman mutilasi. Masyarakat pantas merasakan keresahan mendalam melihat kekerasan yang semakin membudaya.
Baca selengkapnya »Menuju Titik Temu Hisab Wujudul Hilal dan Hisab Imkan Rukyat
Jalan menuju persatuan terbuka lebar. Titik temu harus terus kita upayakan, walau awalnya terasa berat. Ego organisasi harus sama-sama kita tanggalkan demi ummat. Keseragaman mengawali Ramadhan dan mengakhirinya dengan Idul Fitri, serta dalam melaksanakan Idul Adha merupakan syiar yang luar biasa untuk menunjukkan bahwa ummat Islam bisa bersatu.
Baca selengkapnya »