Jurnalisme Islam harus berperan sebagai wahana dialog berbagai kekuatan civil society, dan bersama mereka bahu-membahu memperjuangkan ruang hidup yang semakin bebas dari polusi penindasan, polusi kesombongan, dan polusi kebohongan. Jurnalisme Islam juga harus berfungsi mewujudkan idealisme dan komitmen untuk membela kebenaran dan menegakkan keadilan. Oleh karena itu, kita pun tetap harus cermat dalam memilih media Islam yang kita jadikan rujukan dalam kehidupan kita. Jangan sampai media yang kita pilih justru merugikan kita baik sebagai pribadi maupun sebagai warga negara, apalagi sampai mempengaruhi kita untuk berbuat radikalisme.
Baca selengkapnya »Saatnya Piknik, Pak JK!
Pak JK, tidakkah anda bahagia jika mengetahui bahwa suara yang pertama kali masuk ke telinga rakyat anda saat bangun dari tidurnya adalah lantunan kalimat Suci yang memberikan ketenangan bagi hati-hati mereka? Lantas kenapa anda menyebut kalimat suci nan agung itu sebagai polusi? Di situlah kadang saya berpikir, sepertinya anda butuh piknik.
Baca selengkapnya »Seandainya Anak-anak Suriah, Palestina, dan Rohingya bernama Angeline
Kalau kita bersimpati kepada saudara kita Angeline, seharusnya kita juga bisa bersimpati kepada anak-anak Suriah, Palestina, Rohingya yang sudah bertahun-tahun menghadapi penyiksaan tanpa rasa kemanusiaan. Innamal mu'minuna ikhwah. Karena setiap muslim itu bersaudara.
Baca selengkapnya »Ada Apa dengan Indonesia?
Bukankah kita Negara besar denga mayoritas muslim terbanyak di dunia. Tapi nyatanya persentase itu tidak menjanjikan keadaan Islam di negeri ini. Seakan kuantitas yang sering dibicarakan banyak orang akan popularitas muslim di Indonesia hanyalah guyonan untuk menenangkan mayoritas akan keadaan agamanya. Padahal di balik itu semua islam mengalami penurunan drastis setiap waktunya. Sebenarnya, ada apa dengan Indonesia ?
Baca selengkapnya »Andaikan Salafy dan HT Bersikap Seperti Salafus Shalih dan Khalifah ‘Ala Minhajin Nubuwwah
Di kalangan arus bawah, kita disuguhkan fenomena "kritik berlebihan" kelompok Salafy dan Hizbut Tahrir terhadap Ikhwanul Muslimin. Namun saat ini, kita paham siapa yang justru paling dinistakan oleh penguasa kudeta As-Sisi di Mesir? Tiada lain, hanya Ikhwanul Muslimin. Malah kelompok Salafy melalui Ketua Partai An-Nour dan Jubirnya, memanas-manasi suasana. Di antaranya, sebutan kepada Ikhwanul Muslimin sebagai Khawarij. Malah kelompok Salafy An-Nour turut serta dalam umrah bersama Mendagri Mesir, yang diketahui "membantai" jamaah shalat Shubuh di Rab'ah, depan Garda Republik, dan Ramses.
Baca selengkapnya »Skenario Membungkam Erdogan
Erdogan dan AKP ternyata masuk dalam skenario "tidak bersahabat" bagi AS dan Yahudi Israel. Apatah lagi, 12 tahun kepemimpinan Erdogan dan AKP, Turki berhasil meraup devisa LN empat kali lipat devisa yang dihasilkan China. Kesuksesan AKP semakin mengkhawatirkan AS.
Baca selengkapnya »Pemilu Turki: Lapor Kecurian Ayam, Malah Kehilangan Kambing
Propaganda dan pencitraan negatif Erdogan sebagai “Sultan Turki” (baca: Diktator) secara terus menerus oleh oposisi dan media Barat telah dibeli rakyat Turki dengan gembira, segembira Simon Perez melihat hasil pemilu Turki. “The Sultan Hamid II Has Fallen.” Demikian, nyinyir oposisi untuk kejatuhan Erdogan.
Baca selengkapnya »Erdogan dan Misi Khilafah Modern
Apa yang menjadi target AKP di pemilu legislatif 2015? Erdogan menegaskan raihan 3 hal: 1. Turki baru; 2. Konstitusi baru; 3. Sistem presidensial. Turki dan konstitusi baru ditentang habis-habisan oleh kaum Liberal-Sekuler dan elemen Islam anti Erdogan, yang dianggapnya akan mengembalikan Turki pada zaman Khilafah Utsmaniyyah namun dengan bentuk kekinian.
Baca selengkapnya »Indonesia, ISIS, dan Manusia Perahu (Rohingya)
Memang Segala kasus penindasan akan bertumpu pada permasalahan persatuan umat muslim. Begitu juga kasus yang menimpa ikhwah kita di Rohingya. Tapi ada hal lebih besar dan penting mengembalikan apa yang dimiliki rakyat rohingya dari tanah kelahirannya. Itu adalah pengakuan pemerintahan Myanmar akan kewarganegaraan rakyatnya sendiri. dengan begitu rakyat akan mendapat perlindungan setidaknya dari negaranya sendiri. Semoga pemerintahan Myanmar secepatnya mengakui kewarganegaraan rakyat Rohingya. Dan mendapat perilaku yang lebih perikemanusiaan dan keadilan.
Baca selengkapnya »Catatan Gerakan Sedekah Nasional: Yusuf Mansur Bertemu Puspo Wardoyo
Pertemuan Puspo Wardoyo dan Ust. Yusuf Mansur sebagai tabayyun diakhiri dengan saling memberi nasihat, antara Puspo Wardoyo, Samin Barkah dan Ust. Fauzan Al-Anshari. Ust. Yusuf Mansur berjanji akan membenahi konsep dan aplikasi dakwah sedekahnya agar sesuai dengan semangat Islam dan regulasi yang berlaku di Indonesia.
Baca selengkapnya »