Topic
Home / Berita / Opini (halaman 14)

Opini

Praduga Tak Bersalah Guru Gugus Depan (GGD) Maluku

Namun lagi-lagi, konsensus tentang guru yakni jumlah input, output dan ketersediaan lapangan kerja tidaklah sama serta merata. Misalkan saja di Maluku, setiap tahunnya universitas di Maluku menelurkan sarjana muda keguruan mencapai puluhan ribu. Lalu semenjak tahun 2007 hingga sekarang perhatian kepada alumnus anak daerah tidaklah menjadi prioritas dalam membangun SDM yang dimaksud sesuai visi renstra tersebut. Makna lain, UU Otda Nomor 32 tahun 2004 tentang pemerintah daerah yang secara resmi sebagai pengganti dari Undang-Undang Nomor 22 tahun 1999, yang melahirkan desentralisasi; pelimpahan kewenangan penuh terhadap daerah untuk mengelola daerahnya. Namun, proses desentralisasi hanyalah sebuah kedok menutup otoritarisasi sentralistik masa lalu. Inilah keindahan demokrasi Indonesia, yang melahirkan banyak aturan perundang-undangan tapi hanya sebagai ‘pelengkap penghabis anggaran’. Artinya, di tengah euforia desentralisasi jangan dilupakan peran tangan dingin sentralistik. Tetapi, jika dilihat dari hakikat desentralisasi bahwa pemerintah daerah menjalankan otonomi seluas-luasnya, kecuali urusan pemerintah yang menjadi urusan pemerintah (pusat), dengan tujuan meningkatkan kesejahteraan masyarakat, pelayanan umum, dan daya saing daerah. Nah, kalimat “kecuali urusan pemerintah yang menjadi urusan pemerintah (pusat), dengan tujuan meningkatkan kesejahteraan masyarakat, pelayanan umum, dan daya saing daerah” ini menjadi sebuah topik hangat guru gugus depan. Salah satu solusinya adalah mengubah mindset otonomi daerah bahwa dalam rangka pembangunan daerah yang optimal sesuai dengan karakteristik daerah masing-masing, dengan maksud agar pembangunan, pelayanan dan pemberdayaan di daerah lebih merata, perlu sebuah tinjauan ulang terhadap daerah-daerah yang bergeografis kepulauan.

Baca selengkapnya »

Perlukah Orang Tua Mengantar ke Sekolah?

Mendidik anak menjadi tugas kedua instansi pendidikan, yaitu orang tua dan sekolah harus bekerja sama agar terwujudnya pendidikan yang diinginkan. Sebenarnya orang tua merupakan instansi pendidikan pertama bagi anak di keluarga. Untuk itu demi mewujudkan terciptanya pendidikan yang berhasil perlu adanya sinergi antara sekolah dengan orang tua.

Baca selengkapnya »

Kudeta Gagal di Turki dan Ujian Loyalitas Keislaman

Dunia telah dihentakkan dengan kasus percobaan kudeta militer di Turki. Kudeta yang bertujuan menggulingkan presiden yang sah Recep Tayyib Erdogan ini berakhir dengan kegagalan. Dari pimpinan militer berpangkat bintang empat hingga tentara kroco yang terlibat percobaan kudeta telah dan sedang dalam proses dijebloskan ke penjara, untuk selanjutnya Republik Turki sedang dalam perdebatan, menunggu pengesahan konstitusi apakah dihukum mati atau hanya dipenjara bagi para pelaku kudeta.

Baca selengkapnya »

Mengagumi Erdogan Sebagaimana Asing Mengagumi Soekarno

Jika Soekarno dirindukan dan dikagumi oleh bangsa-bangsa Asia Afrika yang memperjuangkan kemerdekaan dan imperialisme barat, lalu Erdogan yang dirindukan dan dikagumi oleh dunia Islam dengan memperjuangkan Islam dan negara-negara Islam dari kesewenangan dalam merusak harga diri umat. Seharusnya, bangsa kita saat ini pun harus berperan menonjolkan tokoh yang serupa dengan semaian kebaikan yang jelas, gagah dan terhormat.

Baca selengkapnya »

Erdogan dan Kudeta

Mengembalikan militer ke barak memang bukan pekerjaan mudah. Karena itu pula, hari-hari terakhir ini Erdogan masih memerintahkan massa pendukungnya tetap waspada. Saya sendiri berpendapat, para pelaku percobaan kudeta harus segera diadili dan dihukum sesuai aturan yang berlaku. Dengan demikian, tentara tak mudah tergiur merebut hak-hak demokrasi yang dimiliki rakyat.

Baca selengkapnya »

Mengantar ke Sekolah dan PLS untuk Apa?

Untuk kemudian soal MOS (Masa Orientasi Sekolah), bahwa tahun 2016, istilah MOS sudah ditiadakan. Mengapa? Karena selama ini image, citra, reputasi dan stigma yang terbangun soal MOS adalah tentang perpeloncoan, ajang balas dendam antara kakak kelas dan adik kelas, antara senior dan junior. Bukankah menyambut yang baik terhadap adik-adiknya dengan 9 S (sapa, salam, senyum, sayang, santun, sopan, semangat, smart dan sportif)? Tidak dengan tamparan, pukulan, hujatan, ancaman dan perpeloncoan.

Baca selengkapnya »

Faktor-Faktor di Balik Kegagalan Kudeta Terhadap Erdogan

Berbagai faktor ini ditambah dengan muaknya masyarakat dan pemimpin Turki terhadap tradisi kudeta yang berulang dalam sejarah modern Republik Turki menjadikan aksi kudeta kali ini menemui kegagalannya. Erdogan dan masyarakat Turki dalam hal ini telah menciptakan sejarah baru bagi negeri para sultan ini dan mengajarkan bagi masyarakat dunia Islam yang beberapa tahun ini digemparkan oleh kudeta terhadap presiden terpilih secara demokratis Mursi.

Baca selengkapnya »
Figure
Organization