Internasional

Organisasi Ikhwanul Muslimin di Mesir, pada hari Senin (14/10/2013) mengeluarkan pernyataan resminya dalam rangka menyambut Hari Raya Idul Adha.

Kolonel Umar Afifi menyebutkan dalam akun facebooknya, Senin (14/10/2013), bahwa As-Sisi selalu memakai baju anti peluru selama 24 jam sehari. Dirinya hidup dalam takut dan khawatir.

Keluarga menyampaikan pesan Presiden Mursi kepada seluruh rakyat Mesir. Beliau menyatakan akan tetap teguh dan kuat hingga nafas terakhir. Beliau tidak akan pernah menyerah dalam mempertahankan pemerintahan yang sah. Kekuatannya itu tidak akan bisa dikalahkan, walaupun dengan cara menculik dan mengadilinya secara dhalim. Hal ini seperti ditulis dalam situs resmi FJP, fj-p.com, Ahad (13/10/2013) kemarin.

Pengadilan Federal Malaysia memutuskan melarang The Herald, perusahaan pers dan penerbit Katolik, mempublikasikan kata "Allah" baik dalam pemberitaan maupun buku-buku yang diterbitkan.

Pada hari Sabtu (12/10) tim yang terdiri dari organisasi kemanusiaan MABIMS dari Malaysia dan HAMEB Perancis yang dipimpin oleh Muhammad Kaimuddin berangkat ke Thandwe, daerah yang awal bulan Oktober kemarin dilanda kerusuhan.

Dari daftar nama-nama pekurban yang diterima oleh Tim PKPU di Afrika dari kantor Pusat di Jakarta, hingga hari Ahad, 13 Oktober pukul 04.00 pagi waktu Nairobi, telah tercatat sebanyak 727 orang pequrban yang akan menunaikan ibadahnya tersebut di Afrika.

Masih ingat dengan isu “jihad nikah”? Ketika demonstran masih memenuhi Bundaran Rab’ah Adawiyah bulan Juli dan Agustus yang lalu, banyak sekali isu yang disebarkan media pendukung kudeta yang bertujuan menjelek-jelekkan para demonstran.

Siham Gamal, salah seorang pengurus Dewan Pimpinan Pusat Partai Kebebasan dan Keadilan (FJP) Mesir, meninggal dunia, Sabtu pagi (12/10/2013) kemarin, akibat luka-luka yang dideritanya saat mengikuti demonstrasi di kota Manshurah.

Penangkapan terhadap pelajar dan mahasiswa terus berlangsung. Penangkapan itu juga tidak mengecualikan kaum hawa. Umamah Gharib, seorang mahasiswi tahun pertama Fakultas Dirasat Islamiyah (Islamic Studies) Universitas Al-Azhar salah satu di antara mereka.

Sebuah laporan dalam harian Daily Telegraph menyebutkan bahwa hadiah Nobel Perdamaian akan diberikan kepada Lembaga Pelarangan Senjata Kimia yang berpusat di Denhaag, Belanda. Keputusan ini telah menyulut kemarahan pihak oposisi Suriah, karena sama saja dengan mempersembahkannya kepada rejim Basyar Asad.