Internasional

Adnan Abu Amir, pakar politik dan dekan fakultas Sastra di Universitas di Jalur Gaza mengatakan, kedepan hubungan dengan Mesir tidak berjalan sesuai dengan yang diharapkan, kondisi tenang saat ini menurutnya hanya disuasanakan oleh media dan para politikus.

Khaled Meshaal mengatakan kunjungan terakhir delegasi Hamas ke Arab Saudi membuahkan hasil yang memuaskan. Kini hubungan Hamas dan Saudi membuka lembaran baru

"Selama memimpin, presiden Mursi dengan sikapnya menjelaskan kepada dunia bahwa Mesir tidak akan membiarkan Jalur Gaza sendirian menghadapi agresi militer Israel," jelas Said.

Melihat rezim kudeta di Mesir saat ini, Syaikh Raid menegaskan sama sekali tidak mengharapkan kebaikan darinya (As-Sisi) untuk Al-Quds. Walaupun demikian, ia sangat yakin semua pihak mencintai bangsa Mesir. "Bangsa yang memiliki kemampuan untuk membebaskan negerinya dari 'penjajahan' dan juga kelak akan mampu membebaskan kota suci Al-Quds," jelas Syaikh Raid penuh harap.

Sekitar 200 orang anggota aparat kepolisian Mesir menggelar aksi unjuk rasa di Provinsi As-Syarqiyah, peristiwa yang tercatat pertama kalinya dalam era kepemimpinan tokoh kudeta Abdul Fatah As-Sisi.

Sejumlah kapal dan boat milik Uni Eropa berhasil menyelamatkan lebih dari 2000 orang pengungsi dan pencari suaka yang terapung-apung di atas kapal di tengah lautan Mediterania, dekat perairan Libya.

para intelijen Mesir berada dibalik penculikan empat para pemuda Palestina yang melintasi Sinai. Menurut situs Israel ini, keempat orang yang ditangkap itu adalah anggota pasukan khusus Angkatan Laut Al-Qassam yang akan terbang menuju Iran untuk melakukan latihan.

Jubir Al-Qassam dalam sebuah parade militer di tengah kota Rafah, Selatan Jalur Gaza mengatakan, pihaknya tidak akan berdiam diri atas apa yang menimpa empat pemuda Gaza di Sinai. "Pada waktu yang tepat nanti, kebenaran akan terungkap," ancam Jubir sayap militer Hamas ini mengabarkan pihaknya juga tengah melakukan penelusuran kasus ini dan hasilnya nanti akan dipublikasikan.

Abu Marzuq menilai, apa yang dilakukan Abbas lebih bersifat politik, dan sama sekali tidak bertujuan untuk mempersatukan Palestina ataupun mencegah terjadinya perpecahan di tubuh Palestina.

Kendati sudah mundur dari ketua PLO, Abbas masih mempertahankan posisinya sebagai Presiden Otoritas Palestina. Ia mundur dari jabatannya di PLO bersama dengan 10 orang anggota lainnya.