Internasional

Beberapa pejabat dan mantan pejabat badan intelijen Amerika Serikat (CIA) mengatakan bahwa pihaknya akan mulai memberi informasi keamanan nasional yang bersifat sangat rahasia kepada presiden terpilih Donald Trump.

Pimpinan Zionis Israel itu lalu menambahkan, dirinya yakin dengan keterpilihan Trump, keduanya akan terus memperkuat hubungan kerjasama di berbagai bidang, hingga sampai pada tahap yang jauh lebih baik.

Seperti dikutip situs rassd.com, Kamis (10/11/2016) melalui halaman pribadinya di Facebook, kemenangan Trump tidak semuanya buruk, karena kepemimpinannya justru akan merusak Amerika sendiri, menghancurkan partai Republik, memutuskan hubungan dengan negara-negara Arab, merusak hubungan Amerika dengan dunia

Menurut anggota dewan Palestina ini, kemenangan Trump memberikan angin segar bagi kepentingan Israel terhadap Palestina. "Trump dipastikan akan mendukung Israel menjalankan proyek Yahudisasi, pendudukan dan rasisme," tandasnya.

Presiden AS yang masih menjabat, Barack Obama, berjanji akan mengawal proses peralihan kepemimpinan kepada presiden terpilih dari Partai Republik, Donald Trumph, dan mengundangnya ke Gedung Putih untuk membahas hal tersebut.

Capres AS dari Partai Demokrat, Hillary Clinton, menyatakan hasil Pilpres AS yang berlangsung kemarin (9/11/2016) menyakitkan dan memupus harapan (rakyat AS).

Utusan Palestina ini kemudian menjelaskan, tidak ada voting terhadap permintaan Palestina tersebut, yang ada hanya upaya maksimal dari pihak Palestina agar permohonan keanggotaan ini masuk dalam agenda sidang, namun ternyata keinginan itu tidak tercapai.

Sebagaimana yang pernah diberita sebelumnya, pihak UNESCO terlah mengeluarkan resolusi seputar Kota Tua di Al-Quds, ditegaskan bahwa kota tersebut adalah milik Palestina dan tidak memiliki hubungan sama sekali dengan penjajah Israel.

Aksi seperti ini mengingatkan kembali dengan kondisi Mesir menjelang revolusi 11 Januari 2011, dimana sejumlah rakyat sipil turun ke jalan, dan langsung ditindak oleh aparat keamanan. Aksi yang semula dilakukan segelintir orang itu kemudian bak bola salju, hingga jutaan rakyat Mesir pada tanggal 28 Januari turun ke jalan dan menuntut turunnya Husni Mubarok yang kala itu sudah berkuasa selama 30 tahun.

Ali Ridho, direktur Lembaga pendidikan "Sepanjang hidup" milik kementerian Pendidikan Turki mengatakan, "Pendanaan pendidikan ini didapat dari Uni Eropa sebesar 300 juta Euro. Kebijakan tersebut merupakan kesepakatan Turki-Eropa dalam konteks kembali menerima para imigran."