Internasional

Kementerian Pertahanan Amerika Serikat (Pentagon), turut angkat bicara soal ketegangan negaranya dengan Turki baru-baru ini.

Hal itu disampaikan Zitout saat menjadi nara sumber dalam program ‘The Opposite Side’ dari Al-Jazeera TV. Program episode Selasa (10/10/2017) tersebut membahas tentang adu kuat antara proyek-proyek Arab Saudi dan Iran di kawasan Teluk.

Seorang pakar dari Israel, menyeru pemerintahnya untuk menjalin koalisi dengan Arab Saudi, Mesir dan Yordania.

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengatakan, negaranya tidak mengakui keberadaan Duta Besar Amerika Serikat (Dubes AS).

Selain itu, ia mendesak Rusia untuk komitmen dengan tanggung jawab internasionalnya.

Banyak konflik dan aliansi terbentuk berdasarkan pada dinamika konflik itu sendiri. Inilah yang terjadi antara Turki dan Iran. Keduanya menentang keras referendum Kurdistan Irak, sedang di saat yang sama mereka berselisih terkait Suriah.

Diketahui, yang menjadi lawan Trump adalah mantan sejawatnya, Bob Corker, seorang Senator Partai Republik.

Lebih lanjut, Jafari juga menyebut pemerintahan Donald Trump berperilaku bodoh.

Rakyat di beberapa kota di Rusia turun ke jalan untuk menggelar aksi menentang Presiden Vladimir Putin, Sabtu (07/10/2017).

Organisasi Burma Rohingya (Brouk), menyebut ada cara baru yang dilakukan oleh militer untuk melakukan pembantaian (genosida) terhadap Muslim Rohingya.