Internasional

Menyikapi kondisi ini Yaman dan Turki meminta agar PBB menggelar rapat darurat melalui sidang umum, sebagai representatif dari negara-negara Arab dan juga OKI. Hal ini sejalan dengan keinginan para pejabat Palestina paska veto Amerika, yang meminta agar pembahasan ini masuk ke sidang umum PBB.

Memasuki tahun ke-18, IMSA dan MISG kembali menyelenggarakan Muktamar dengan bertemakan “Living Under The Light of Qur’an and Sunnah.” Setiap tahunnya kegiatan Muktamar IMSA-MISG mengambil tempat lokasi yang berbeda-beda dari setiap negara bagian di Amerika Serikat.

Hal itu disampaikan Haniyah dalam sambutan pada peringatan Hari Nasional Qatar di Jalur Gaza. Tak lupa, Haniyah juga menyampaikan selamat kepada Emir dan seluruh rakyat Qatar, serta mendoakan kebaikan pada negara tersebut.

Sementara itu, Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) Turki, menyebut penggunaan Veto semakin menegaskan bahwa Washington kehilangan netralitasnya.

Anggota yang mendukung meminta pihak Amerika menghormati resolusi internasional yang menetapkan timur Al-Quds sebagai tanah terjajah Palestina, dan permasalahan kota tersebut harus diselesaikan dengan jalur perundingan dengan keterlibatan langsung dari kedua belah pihak, Palestina dan Israel.

Presiden Partai Rakyat Palestina, Bassam al-Salhi menyebutkan, delegasi Palestina atas nama Presiden Mahmoud Abbas akan berkunjung ke Rusia dan Cina pekan depan.

Emir Qatar Syaikh Tamim bin Hamad Al Tsani bersama Presiden Otoritas Palestina Mahmoud Abbas, membahas perkembangan terakhir di tanah Palestina.

Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan mengatakan, negaranya akan membuka kantor kedutaan Turki di Al-Quds timur dalam waktu dekat.

Dewan Dakwah mendesak Presiden Amerika Serikat Donald Trump untuk mencabut penyataan ilegal tersebut yang dapat memicu instabilitas di seluruh dunia dan keamanan dunia.

Sementara itu, Presiden Otoritas Palestina, Mahmoud Abbas menyatakan, Washington sama sekali tidak berkontribusi dalam proses perdamaian.