Eropa

Yildirim menyebut bertanggung jawab untuk mengulurkan tangan kepada yang membutuhkan. Katanya, “Kami bertanggung jawab membantu manusia seperti ajaran keyakinan kami.”

“Besok (hari ini, red) kami bersama sahabatku Presiden Rusia akan meletakkan batu pondasi proyek PLTN Akkuyu,” tulis Erdogan melalui akun twitter pribadinya.

Tak hanya itu, Erbas juga menegaskan urgensi mengentaskan umat manusia dari kegelapan menuju cahaya. Menurutnya, hal itulah yang menjadi esensi diutusnya Nabi Muhammad untuk menyampaikan Al-Quran 14 abad yang lalu.

Menurut Yildirim, tidak ada gunanya keanggotaan di Uni Eropa tanpa bisa mempertahankan identitas keislaman.

“Aku berharap Prancis tidak meminta bantuan kita saat kota mereka diserang para teroris yang kabur dari Suriah dan Irak,” tegas Erdogan. Sebelumnya, Prancis disebut menerima delegasi Pasukan Demokratis Suriah, organisasi yang disebut teroris oleh Turki, di istana pemerintahan mereka di Paris.

Lebih lanjut ia juga menyebut bahwa Arab Saudi menghadapi serangkaian serangan dari milisi Syiah Hutsi di Yaman. Menurutnya, serangan rudal itu menjadi ancaman bagi Riyadh.

Selain itu, Erdogan juga menerangkan misi negaranya dalam memberantas teroris. Menurutnya, hal itu bukan hanya untuk kepentingan Turki saja.

Jubir Pemerintah Turki menyebutkan, negaranya punya hubungan positif dengan Moskow dan tidak akan melakukan tindakan apapun. Menurutnya, Turki adalah negara merdeka dan berdaulat yang akan menentukan kebijakannya sendiri.

Menanggapi hal ini, Kemenlu Rusia menyebutnya sebagai tindakan provokasi. Melalui pernyataan resminya disebutkan, Moskow akan membalas tindakan tersebut.

Emir Tamim dan Putin akan membahas berbagai isu. Di antaranya situasi terkini di Timur Tengah, terutama krisis kemanusiaan di Suriah dan Palestina.