Eropa

Di wilayah-wilayah itu, terasa juga adanya geliat untuk memisahkan diri dari Ukraina, dan bergabung denga Rusia. Hal ini seperti ditulis Mohammed Safwan Jolak Ukraine Press, Selasa (25/3/2014) kemarin.

Parlemen Ukraina menerima surat pengunduran diri menteri pertahanan, Ihor Tenyukh, dengan alasan gagal dalam mempertahankan wilayah Semenanjung Krimea.

"Hukuman mati tidak sesuai dengan undang-undang di Eropa, tapi kenapa negara-negara Eropa diam seribu bahasa?”

Ketua parlemen Ukraina, Alexander Turchinov, menyatakan bahwa dewan keamanan nasional dan departemen pertahanan Ukraina telah mengambil keputusan untuk menarik militer Ukraina dari Semenanjung Krimea.

Vladimir Putin tidak hanya berencana menguasai Krimea, tapi juga menguasai seluruh Ukraina.

Ukraina tidak hanya berupa krisis pemerintahan, tapi kini berubah menjadi krisis yang mendunia antara Rusia dan negara-negara Eropa. Akankah Perang Dingin kembali lagi ke permukaan?

Telah terjadi perubahan besar dalam sikap resmi Ukraina dalam menghadapi pencaplokan Rusia terhadap Semenanjung Krimea.

Ketua dewan nasional Tatar Krimea, Refat Chubarov, menyatakan bahwa sanksi yang dijatuhkan negara-negara Barat kepada Rusia, yang telah mencaplok Semenanjung Krimea, tidak banyak berpengaruh kepada Rusia.

Keputusan Turki untuk menutup twitter bukanlah yang pertama kali terjadi di sebuah negara demokrasi. Pengguna layanan twitter, menurutnya, telah menyetujui persyaratan untuk menghormati undang-undang yang berlaku di negara pengguna.

Pemblokiran twitter terjadi setelah pihak twitter tidak melaksanakan putusan pengadilan untuk menutup akun-akun palsu yang merugikan banyak tokoh.