Eropa

Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Mesir memanggil (3/6/2014) Kuasa Usaha ad Interim (KUAI, pimpinan sementara) Kedubes Turki di Cairo guna menyampaikan protes terhadap sejumlah pernyataan pejabat tinggi Turki tentang pilpres kudeta di Mesir.

Mantan pemain timnas Prancis dan pelatih tim muda klub Manchester City, Patrick Vieira, mengkritik rekannya yang kini melatih timnas Prancis, Didier Deschamps.

Penyataannya mengabaikan fakta sejarah bahwa anti Semit dan rasial adalah fenomena yang muncul dan berasal dari benua Eropa. Islam sama sekali tidak mengajarkan hal seperti itu.

Harian Inggris, Daily Mail, dalam salah satu pemberitaannya mengungkapkan dukungan mantan PM Inggris, Tony Blair, dan mantan Direktur Komunikasi dan Strategi Inggris pada masa pemerintahannya, Alastair Campbell, terhadap kudeta militer di Mesir.

Harian Inggris, The Daily Telegraph, mengungkapkan bahwa Abdul Fatah As-Sisi sebenarnya telah merancang kudeta militer sejak zaman Presiden Husni Mubarak dan senantiasa mengaku bahwa dirinya adalah “juru selamat’ Mesir.

Presiden PLO, Mahmud Abbas, menyatakan bahwa Israel mengabarkannya akan memboikot total jika pemerintahan koalisi (persatuan) Palestina terbentuk (yang dikabarkan akan diumumkan pada Senin, 2/6/2014).

Erdogan akan terus melayani rakyat Turki. Beliau akan melanjutkannya sebagai seorang presiden.

Mahasiswa Turki bernama Emre Gurbuz menceritakan (31/5/2014) pengalamannya dipenjara enam bulan di Mesir atas tuduhan merusak kantor Syaikh Al-Azhar sebelum keluar putusan pengadilan yang membebaskan dirinya dan kembali ke pangkuan keluarganya di Turki Senin lalu (26/5/2014).

Kampanye tersebut berupa pelayanan kesehatan dan konseling kepada para perokok. Pelayanan kesehatan tersebut akan didirikan di Pusat saran Tower Hamlets.

Selama berabad-abad banyak orang yang berusaha untuk menghilangkan makna penaklukan yang sebenarnya.