Asia

Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK PBB) gagal mencapai kata sepakat tentang redaksi pernyataan resmi PBB yang akan dikeluarkan terkait konflik Hamas-Israel yang sedang berlangsung saat ini.

Pimpinan Hamas Ismail Haniyah mengatakan Israel adalah pihak yang pertama memulai serangan di Gaza, maka Israel pula yang pertama harus mengakhirinya. Dalam siaran Al Aqsa TV, dia menjelaskan rakyat Palestina tidak gentar terhadap ancaman Israel, dan merasa bangga dengan perlawanan Palestina. Dia juga mengatakan kepada pihak Israel “Hentikan kejahatan perang kalian, agresi kalian akan gagal tujuannya.”

Kamis (10/7/2014), Brigade Izzuddin Al Qassam yang merupakan sayap militer Hamas menegaskan sudah menyiapkan kekuatan untuk perang yang panjang, dan juga mengatakan bahwa mereka baru menggunakan sedikit saja roket yang mereka punya serta memperingatkan Israel konsekuensi yang akan terjadi jika nantinya benar-benar terjadi pengerahan angkatan darat Israel.

Kemenlu Amerika Serikat pada hari Rabu (9/7/2014) mengatakan bahwa Amerika Serikat membela Israel di mana perbuatan Israel itu adalah hak untuk membela diri. Jerman juga mengambil sikap yang sama yaitu mendukung agresi militer Israel di Gaza, di sisi lain Rusia bersikap netral. Adapun negara-negara lainnya termasuk negara-negara Islam mengutuk serangan Israel tersebut.

Pemerintah kudeta Mesir ternyata memutuskan untuk menunda pembukaan Perbatasan Rafah yang sebelumnya dijanjikan akan dibuka pada Kamis pagi kemarin (10/7/2014).

Bentrokan yang berlangsung sejak petang kemarin hingga pagi hari Kamis (10/7/2014) ini berpusat di kota Hebron dan kebanyakan korban sesak napas akibat gas air mata. Puluhan orang yang ditangkap Israel di Tepi Barat juga termasuk yang berada di Green Line. Lembaga Tahanan Palestina mengatakan sampai Kamis pagi jumlah orang yang ditangkap berjumlah 33 orang, 12 di antaranya dari Al Quds, 15 dari Negev, dan kawasan lainnya yang berada di Green Line, serta dari daerah Tepi Barat lainnya.

Qatar menyumbang bantuan senilai 5 juta Dollar AS untuk memenuhi kebutuhan medis darurat di rumah sakit yang ada di Gaza demi melayani para korban luka. Di saat yang sama Gaza masih diserang oleh agresi militer Israel yang sejauh ini menyebabkan 90 nyawa melayang dan 600 lebih lainnya luka-luka.

Operasi militer Israel ke Jalur Gaza terus berlanjut memasuki hari keempat pada Jumat ini (11/7/2014).

Aksi nyata itu, lanjutnya, bisa diwujudkan dengan meminta Pemerintah agar segera menggalang negara-negara non blok untuk memberangkatkan pasukan penjaga perdamaian ke Palestina

Tidak perlu mendatangkan tim pencari fakta untuk menyimpulkan bahwa Israel telah menggunakan senjata terlarang secara dunia.