Asia

Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan, meminta negara Syiah Iran dan menarik kekuatannya dari Yaman, Suriah, dan Irak, sebagaimana dilansir Aljazeera (27/3/2015).

"Para menteri luar negeri dari anggota Liga Arab telah sepakat untuk pembentukan kekuatan militer Arab tersebut," tutur Al-Arabi dalam sebuah konferensi press dari kota Syarmu Syaikh, Mesir.

Selama pertempuran berlangsung, pihak Aliansi Arab yang dipimpin oleh Arab Saudi ini menargetkan pos-pos militer milik milisi Syiah Hutsi dan pendukungnya dari militer loyalis mantan presiden Yaman, Abdullah Saleh.

Secara rinci jet tempur itu terdiri dari 100 jet tempur Arab Saudi, 30 jet tempur UEA, 10 jet tempur Qatar dan 8 jet tempur Bahrain. Operasi militer yang dipimpin Arab Saudi ini berhasil menembak jatuh empat pesawat tempur dan seluruh baterai rudal milik Syiah Hutsi.

Sebagaimana dilansir Islam Memo (26/3/2015), operasi militer yang bernama ‘Ashifah Al-Hazm (Badai yang Mematikan) itu diperkuat oleh 100 pesawat tempur Arab Saudi, 30 pesawat tempur Uni Emirat Arab, 10 pesawat tempur Qatar, 15 pesawat tempur Kuwait, 15 pesawat tempur Bahrain, 15 pesawat tempur Yordania, 6 pesawat tempur Maroko, dan 3 pesawat tempur Sudan.

Aparat keamanan Turki dikabarkan telah menangkap Dusko Dabetic, warga Bosnia keturunan Serbia, atas tuduhan terlibat kejahatan perang di Bosnia. Sebagaimana diberitakan kantor berita Anadolu (26/3/2015), Dabetic ditangkap ketika menikmati masa liburannya di kota Antalia, selatan Turki, setelah Bosnia Herzegovina memasukkan namanya dalam daftar yang harus diburu interpol.

Pemerintah Cina mengeksekusi mati tiga orang warganya dari Uighur yang dituduh bertanggung jawab atas serangan di stasiun kereta api di Yunan, selatan Cina, pada Maret 2014 lalu, yang menyebabkan 31 orang tewas.

Presiden Yaman, Abd Rabbuh Mansur Hadi, mengatakan bahwa dirinya akan mengibarkan bendara Republik Yaman di pegunungan Maran, provinsi Saada, pusat keberadaan Syiah Hutsi di Yaman.

Beberapa sumber yang dekat dengan istana menginformasikan bahwa Presiden Abd Rabbuh Mansur Hadi masih berada di kota Aden, Yaman bagian selatan, hingga saat ini. Seperti yang diberitakan Anadolu, Kamis (26/3/2015) hari ini.

Kelompok Syiah Hutsi di Yaman menyebut serangan udara yang dilakukan Arab Saudi dan beberapa negara Liga Arab terhadap beberapa wilayah Syiah Hutsi dan militer pendukung presiden terguling Ali Abdullah Saleh sebagai sebuah agresi terhadap kedaulatan Yaman.