Asia

Majelis Syura gerakan Taliban, Kamis (30/7/2015) kemarin, memilih Mullah Akhtar Mohammad Mansoor menjadi pemimpin gerakan sepeninggal pemimpin yang lama, Mullah Omar.

dakwatuna.com – Gaza. Gerakan Perlawanan Islam Hamas, mengkritik keras tindakan Washington yang menghibahkan pesawat tempur baru jenis F-35 kepada penjajah Israel, seperti dilansir laman situs felesteen.ps, Kamis (30/7/2015). Melalui rilis persnya, gerakan ini menegaskan sikap Amerika ini tidak dapat ditolerir dan sangat memalukan. “Apa yang dilakukan oleh Washington dengan memberikan skuadron …

Erdogan menekan mendesaknya kerja sama dalam menghadapi beberapa fenomena seperti islamophobia, anti-imigran, dan diskriminasi etnis. Para politisi Eropa, menurutnya, bisa dengan mudahnya mengambil kebijakan yang merugikan etnis tertentu sehingga membahayakan budaya hidup bersama.

Peristiwa sadis ini menewaskan seorang bayi Palestina dan melukai anggota keluarga lainnya. Masing-masing korban kini tengah dilarikan ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan medis.

Departemen urusan Timur Tengah di militer Israel dikabarkan telah merekomendasikan agar Presiden Otoritas Palestina saat ini, Mahmud Abbas, tidak digoyang dan tetap pada jabatannya untuk menjaga kepentingan Israel.

Gerakan Hamas menegaskan bahwa rencana reshuffle kabinet yang akan dilakukan oleh pemerintahan persatuan nasional yang dipimpin PM Rami Alhamdulillah saat ini bertentangan dengan konstitusi dan kesepakatan nasional yang dicapai sebelumnya.

Di sela-sela kunjungan ke China, Rabu-Kamis (29-30/7/2015) kemarin, presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan, sempat bertemu dan berdialog dengan minoritas Muslim China.

Tak sampai satu hari setelah puing pesawat yang diduga milik pesawat Malaysia Airlines MH370 ditemukan di pesisir pesisir Pulau Reunion, Perancis, publik dunia kembali dikejutkan dengan penemuan sisa-sisa sebuah koper di pulau tersebut.

Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan, mengatakan bahwa Islam tidak bertanggung jawab atas sepak terjang ISIS. Jadi tidak boleh menjadikan Islam sebagai tertuduh. ISIS tidak sedang melaksanakan Islam, tapi aksi terorisme.

Aksi tersebut sebagai bentuk penentangan terhadap tindakan penjajah Israel yang menangkap para mantan tawanan, para muslimah yang menjaga Masjid Al-Aqsha serta kejahatan terhadap orang tua lanjut usia dan anak anak.