Asia

Informasi yang disajikan media Barat berusaha menggambarkan adanya hubungan buruk antara Kurdi-Turki. Ada persaingan bahkan permusuhan antara keduanya.

ISIS menyebutkan, “Sebuah operasi keamanan yang sempurna. Beberapa personil ISIS berhasil memarkir sebuah motor yang telah dirakiti bom, lalu meledakkannya di jalan Huseiniyah, daerah Bourj El-Barajneh, Beirut.”

Azzam Tamimi, direktur The Institute of Islamic Political Thought, London, menilai aksi ledakan yang terjadi Libanon, Kamis (12/11/2015) sore kemarin, disebabkan keterlibatan kelompok Syiah Hizbulah di Suriah.

Zuhri kemudian menambahkan, berangkat dari hal ini, Hamas menyerukan agar keputusan boikot tersebut diterapkan di berbagai bidang. Pemboikotan yang dilakukan tidak terbatas dalam menolak produk Israel saja, namun di seluruh bidang yang berkaitan dengan otoritas penjajah Israel.

Surat kabar Haaretz menuliskan, untuk menjawab perlakukan Eropa ini pihak parlemen Knesset Israel telah mengesahkan sebuah UU baru. Isinya adalah larangan masuk ke Israel (dengan alasan apapun) bagi orang atau lembaga tertentu yang selama ini mengkampanyekan boikot terhadap produk Israel.

Ketua komisi penyelenggara pemilu di Turki, Sadi Güven, Kamis (12/11/2015) hari ini, telah mengumumkan hasil resmi pemilu legislatif dini yang dilakukan pada tanggal 1 November yang lalu.

Sumber Israel memberitakan, para pemuda Palestina di Al-Quds melempari batu ke arah tentara Israel yang tengah berpatroli dengan jeep militer mereka. Kedua kendaraan mereka saling tabrak sehingga menyebabkan beberapa tentara terluka dan dilarikan ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan.

Kementerian Kesehatan Palestina menyatakan bahwa 82 orang warga Palestina tewas syahid diberondong peluru tajam tentara Israel sejak Intifadhah Palestina meletus kembali pada 3 Oktober 2015 yang masih berlanjut hingga saat ini.

Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan, melalui akun twitternya menyatakan, “Setiap yang menyulut api di Suriah dengan kayu bakar fitnah, akan terbakar dengannya.”