Asia

Pertempuran yang tepatnya terrjadi di selatan Aleppo ini berlangsung hebat, terbukti dengan upaya rezim Asad yang mengerahkan pesawat tempurnya ke distrik dan pedesaan yang ada di Aleppo pada Senin (8/8/2016) kemarin.

Pihak Kemenlu menjelaskan, saat ini pihak penjajah Israel mengalokasikan dana sebesar 5 juta dollar untuk merenovasi sekolah-sekolah Palestina di Al-Quds. Dengan syarat, sekolah-sekolah itu menerima Yahudisasi kurikulum pelajaraan yang diajukan oleh pihak Israel.

Direktur lembaga statistik tersebut, Rami Adurrahman mengatakan, "Jumlah korban terus bertambah karena perang masih berlangsung di Suriah. Sehingga angka ini terhitung sejak tanggal 18 Maret 2011 hingga 31 Juli 2016 kemarin, dengan rincian korban tewas sebanyak 292.817 orang, diantaranya adalah 84.472 sipil."

Sumber situs Israel Walaa melaporkan, luas tanah dari pemukiman ini yaitu 280 hektar, sebagiannya besarnya adalah milik pribadi. Lokasi pembangunan ini oleh Israel diberi nama "Zona Pohon Zaitun".

Dari sumber tersebut dikatakan, pasukan khusus yang dikirim ini adalah bagian dari tentara Syiah Hizbullah yang disebut dengan nama "Pasukan Ridhwan".

Akar kemudian menyebut para pelaku kudeta itu sebagai para pengkhianat bangsa dan negara. "Mereka berusha menghinakan tentara Turki yang merupakan tentara dari nubuwah nabi Muhammad Saw.", tegasnya, yang memaksudkan kisah tentara Al-Fatih di Turki sebagai kebenaran akan ucapan nabi Muhammad Saw.

Erdogan juga menegaskan, berbagai konspirasi menyerang Turki untuk menggulingkan pemerintahan yang sah dan itu semua berakhir gagal. "Kita melewati beragam upaya konspirasi lokal maupun internasional, dan kini upaya mereka semua terbukti gagal berkat kekuatan rakyat," ujarnya dengan penuh bangga.

Faksi pejuang Suriah ini kemudian mengajak kepada para milisi rezim Asad agar segera bertaubat dan memisahkan diri dari pasukan Asad. Mereka diberi kesempatan beberapa hari ini untuk melakukan hal itu.

Dalam kesempatan itu Erdogan berjanji akan membersihkan Turki dari jejaring Fathullah Gulen yang selama ini dituduh sebagai otak dibalik kudeta. Pengaruh Gulen selama ini memiliki pengaruh di militer, pengadilan, dan perangkat administrasi negara sehingga beberapa waktu lalu mereka berupaya untuk menggulingkan pemerintah yang sah. Gulen sendiri saat ini masih berada di Amerika dan mendapatkan suaka di sana.

Kota Idlib terus menjadi target serangan dari pesawat tempur Rusia. Hal ini dilakukan untuk menghancukan kota dan fasilitas umum di propinsi yang letaknya bersebalahan dengan Aleppo itu. Serangan Rusia ini menyebabkan tewasnya puluhan warga sipil dan mengungungsinya ribuan keluarga ke daerah luar Idlib.