Amerika

Organisasi HAM internasional, Human Rights Watch, menyatakan bahwa politik tangan besi (oleh pelaku kudeta) selama kurang lebih 10 bulan di Mesir telah mengotori pemilu presiden yang baru saja berlangsung.

Presiden AS, Barack Obama, menyatakan bahwa AS masih tetap negara terkuat dan paling berpengaruh di dunia. Hal tersebut disampaikan Obama dalam acara wisuda militer di West Point, New York, pada Rabu kemarin (28/5).

Sebuah truk semi-trailer terjebak pada sebuah perlintasan kereta api. Di saat yang bersamaan datang kereta yang melaju kencang dari arah sebelah kiri. Kejadian tersebut tertangkap kamera ponsel oleh seorang pengendara yang tepat berada di dekat lokasi yang berada di daerah Chowchilla, Amerika Serikat.

Harian AS, Washington Post, mengutip pendapat sejumlah pengamat AS yang menyebutkan bahwa rendahnya partisipasi rakyat Mesir (akibat pemboikotan) dalam pilpres kudeta akan menghancurkan citra As-Sisi sebagai calon yang diprediksikan menjadi pemenang.

Kasus ini berawal sejak bulan Januari silam, saat NCCM memprotes keras keberadaan Rabbi Yahudi Daniel Korobkin dalam rombongan perdana menteri saat berkunjung ke negara-negara Timur Tengah.

Warga Mesir yang bermukim di empat negara asing di tiga benua (Amerika, Eropa, dan Afrika) menggelar aksi demonstrasi menolak pilpres yang diselenggarakan oleh pemerintah kudeta di Mesir.

Presiden ini mulai menjabat presiden sejak 2010 itu, tidak mau tinggal di istana kepresidenan. Dia malah memilih tinggal di rumahnya di daerah pertanian.

Majalah AS, The National Interest, dalam salah satu ulasannya menyebutkan bahwa pada awal kekuasaannya, As-Sisi akan menggunakan tangan besi guna memberangus kelompok-kelompok yang menentangnya, sebelum kemudian melakukan perdamaian dan perbaikan (cara komunikasi publik).

Menteri penerbitan Alquran Al-Qabas, akan menyebar distribusi Quran berbahasa Spanyol, Portugal, Inggris, dan Prancis di hotel-hotel, stadion dan berbagai macam lokasi publik.

Seorang penyelam menceritakan bahwa ia hampir ditelan oleh paus. Ketika itu Rainer Schimpf sedang menonton sekawanan ikan sarden. Tiba-tiba seekor paus Bryde berukuran 15m menyerang sekawanan ikan sarden tersebut hanya beberapa meter dari si penyelam. Alhamdulillah mamalia raksasa itu belok pada saat terakhir untuk menghindari memakan sang penyelam.