Internasional

Pengrusakan yang dilakukan kelompok penolak Dekrit Presiden Mesir yang dibantu para preman bayaran terhadap Kantor Instansi Pemerintah, Markaz FJP, dan Kantor Pusat Ikhwanul Muslimin terus berlanjut di berbagai provinsi di Mesir.

Ketua Hamas di pengasingan Khaled Meshaal pada hari ketiga lawatan ke Gaza kepada mahasiswa menyatakan keadaan berbeda menyerukan langkah berbeda, dari roket ke gencatan senjata. Ia juga menyerukan kembali upaya menerapkan Palestina kesepakatan rujuk antara unsur Hamas-nya dengan pesaing kerasnya, Fatah, yang dipimpin presiden Mahmud Abbas.

Israel harus mengambil keuntungan kunjungan pertama pemimpin politik Hamas di pengasingan Khaled Meshaal ke Jalur Gaza untuk membunuhnya, kata anggota parlemen oposisi dan pemimpin partai Kadima Shaul Mofaz.

Tidak ada konsesi yang akan dibuat atas negara Palestina masa depan, kata pemimpin politik Hamas Khaled Meshaal pada peringatan milad ke-25 gerakan pejuang Islam itu. Ia berbicara di hadapan setengah juta warga Palestina yang berkumpul di Jalur Gaza.

Semakin jelas kerancuan dan perbedaan yang terjadi di kubu Status Quo yang tergabung dalam Front Penyelamatan Nasional setelah mereka menolak undangan Presiden Mursi untuk berdialog.

Dewan Militer Mesir menegaskan bahwa hanya dialog yang dapat dijadikan solusi guna mencapai sebuah kesepakatan demi kemaslahatan rakyat dan negara. Sedangkan kekerasan hanya akan menimbulkan bencana bagi bangsa dan kami sangat mengecam segala bentuk tindakan anarkis.

Para Pakar Politik Mesir mengatakan bahwa Presiden Mursi telah mengambil langkah positif dan mengedepankan toleransi dan fleksebilitas tingkat tinggi guna menghentikan goncangan politik yang sedang terjadi, yaitu dengan menghadirkan para stake holder di masa-masa transisi.

Kelompok Sosialis dan Nasionalis mengeluarkan pernyataan sikap menolak segala bentuk konspirasi atas demokrasi dengan mengatasnamakan keinginan rakyat. Mereka yang turut mengeluarkan pernyataan sikap ini terdiri dari kalangan jurnalis, dosen dan guru besar beberapa universitas, dan para pegawai serta para pengusaha yang mengikuti aliran sosialis dan nasionalis.

Wakil Mursyid 'Am Ikhwanul Muslimin, Ir. Khairat Syathir mengungkapkan bahwa setidaknya terdapat tiga organisasi Status Quo dan sisa-sisa orang rezim Mubarak berencana untuk mengkudeta Presiden Mursi. Dalam sambutannya di depan Front Pembela Hak dan Kebenaran, beliau berkata bahwa tiga organisasi ini digerakkan dari tiga tempat berbeda. Pertama, dari dalam negeri (Mesir), Kedua, dari salah satu negara teluk, Ketiga, dari London.

Beberapa Partai Politik Mesir menyambut baik dan memastikan keikutsertaannya atas undangan Presiden untuk mengadakan dialog kebangsaan yang dilaksanakan pada hari ini. Mereka juga menyambut positif paparan Presiden yang mengatakan bahwa umur Dekrit hanya tinggal 200 jam lagi, dengan sendirinya Dekrit tersebut akan batal dalam keadaan apapun setelah diadakan referendum.