Musibah ini terjadi di jalan menuju jamarat, karena desak-desakan dengan kondisi seperti yang saya sebutkan tadi. Jadi akumulasi kepadatan luar biasa, keletihan, suhu sangat panas, penyempitan jalan, dan sebagian karena memaksakan dan tidak taat aturan. Betapapun ini adalah musibah, kita terima dengan ridha, tapi masalah evaluasi harus dilakukan, jika terbukti ada kelalaian harus dijatuhi hukuman.
Baca selengkapnya »Memahami Serangan Udara Saudi ke Yaman (Bagian Akhir)
Walaupun ada kepentingan makro untuk merumuskan ulang peta dunia Islam baru, tapi jalan menuju ke sana pasti akan menuntut adanya aliansi-aliansi taktis atau yang strategis di berbagai kawasan karena tuntutan kepentingan lokal seperti yang ada di Yaman atau di Libya dan Mesir.
Baca selengkapnya »Memahami Serangan Udara Saudi ke Yaman (Bagian Pertama)
Ishlah memutuskan untuk tidak melawan dan membiarkan Hutsi merebut Shan'a dan menggulingkan presiden. Perlu diketahui bahwa kekuatan militer Ishlah lebih besar dari kekuatan militer Syiah Hutsi. Militer Yaman lebih memilih mengikuti presidennya yang juga terlibat dalam konspirasi ini.
Baca selengkapnya »Peringatan 1 Tahun Tragedi Berdarah di Rabiah dan Nahdhah (Bagian ke-5)
Gelombang penangkapan massal terhadap para penentang kudeta militer terjadi sejak Presiden Mohamed Morsi diisolasi pada 3 Juli 2013. Morsi disembunyikan pasukan keamanan di sebuah tempat rahasia selama beberapa bulan. Gelombang penangkapan semakin membabi buta setelah tragedi pembantaian di Rabi'ah dan Nahdhah pada tanggal 14 Agustus 2013.
Baca selengkapnya »Peringatan 1 Tahun Tragedi Berdarah di Rabiah dan Nahdhah (Bagian ke-4)
Jumlah orang hilang di Mesir sejak peristiwa Rabi'ah 14 Agustus 2013, adalah berkisar 250 orang. Ini berdasarkan laporan lembaga HAM, baik yang dikeluarkan oleh Amnesty International, Human Rights Monitor, Lembaga Pusat An Nadeem dan Al Karama.
Baca selengkapnya »Peringatan 1 Tahun Tragedi Berdarah di Rabiah dan Nahdhah (Bagian ke-3)
Organisasi HAM dunia dan sejumlah laporan media massa menyebutkan lebih dari 50 kali tragedi pembantaian yang terjadi di Mesir sejak 3 Juli 2013. Semuanya dalam rangka pembubaran paksa para demonstran yang menolak kudeta militer. Dalam rangkaian pembantaian itu, ribuan orang meninggal.
Baca selengkapnya »Peringatan 1 Tahun Tragedi Berdarah di Rabiah dan Nahdhah (Bagian ke-2)
Mesir membunuh ribuan orang yang dianggap sebagai oposisi dalam serangkaian pembantaian sejak pembubaran paksa di dua lokasi – Rabi’ah dan Nahdhah- pada 14 Agustus 2013. Para demonstran memprotes kudeta Presiden terpilih Muhammad Mursi. (Aljazeera).
Baca selengkapnya »Peringatan 1 Tahun Tragedi Berdarah di Rabiah dan Nahdhah (Bagian ke-1)
Subuh merekah di pagi 14 Agustus 2013. Ketika itulah, polisi Mesir dengan dukungan pasukan Angkatan Darat membubarkan paksa para pendukung Presiden Mursi di dua lapangan besar Rabi’ah Al Adawiyah dan An Nahdhah, yang keduanya terletak di ibukota Mesir, Kairo. Berdalih ada kelompok demonstran yang menembakkan senjata ke arah aparat keamanan, para demonstran yang lebih dari 48 hari melakukan sit in (aksi diam di tempat) di dua lokasi tersebut, diserbu dan dibubarkan secara paksa. Lalu, ribuan orang tewas dan terluka.
Baca selengkapnya »Hamas Berbeda dengan ISIS; Jauh Panggang dari Api
PM Israel Benjamin Netanyahu kerap mengeluarkan kecamannya terhadap gerakan perjuangan Palestina. Setelah serangan udara, darat dan laut, pejuang Gaza baik Al-Qassam maupun elemen pejuang lain seperti Saraya Al-Quds dan lainnya, ternyata tetap berdiri melakukan serangan balasan. Wajar, Netanyahu sebagai Zionis radikal, enteng menyatakan: “Hamas sama dengan ISIS. Semuanya teroris yang harus dibasmi.”
Baca selengkapnya »Menerka Gaza Pasca Gencatan Senjata
Bagi Hamas, gencatan senjata ataupun tidak itu sama saja. Gencatan senjata diperpanjang jika pihak Israel mengabulkan permintaan dari Jalur Gaza, dan ini pertanda kemenangan. Dan jika tidak, maka pertempuran pun siap untuk dilanjutkan, dan itu bukan masalah bagi Hamas.
Baca selengkapnya »