Bahkan kalangan sekularis senantiasa mengamati Erdogan dengan seksama, dan menunggu kesempatan yang tepat untuk menggulingkan pemerintahannya yang dianggap meresahkan bagi Elite Sekular Turki.

Di antara isi resolusi tersebut adalah penetapan bahwa Masjid Al-Aqsha dengan segala peninggalan klasiknya, merupakan situs sejarah yang dikhususkan bagi peribadatan kaum muslimin.

Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, menuduh pendahulunya, Barack Obama, sebagai aktor di balik berbagai gelombang protes dan kerusuhan yang menimpa pemerintahannya sejak 20 Januari lalu.

Melalui akun twitter pribadinya, Erdogan menulis, “Mengenang enam tahun wafatnya, saya menyampaikan kesedihan dan penghormatan kepada guru kita, Prof. Dr. Najmuddin Erbakan, Perdana Menteri Turki ke-54.”

Raja Arab Saudi, Salman bin Abdul Aziz, mengatakan bahwa berbagai tantangan yang di hadapi dunia Islam saat ini, harus disikapi dengan meningkatkan kerja sama dan solidaritas antara dunia dan masyarakat Islam.

Kecaman ini dilontarkan oleh wakil PM. Turki, Naaman Kortolmos, dalam konferensi pers yang digelar pada Senin, (27/02/2017) kemarin.

Presiden Otoritas Palestina, Mahmoud Abbas, pada Senin (27/02/2017) kemarin, mengatakan bahwa pihaknya bersedia untuk bekerjasama dengan pemerintahan Donald Trump dan masyarakat internasional, untuk mewujudkan “solusi dua negara”, Palestina-Israel.

Kantor Berita Saudi “SPA” melaporkan bahwa selama sesi pertemuan, ada beberapa hal yang menjadi pokok pembahasan kedua pemimpin negara tersebut. Di antaranya peninjauan terhadap hubungan bilateral, serta cara pengembangan dan peningkatannya di berbagai bidang, guna mengakomodir kepentingan kedua negara.

Surat kabar “Israel Today” mengatakan bahwa pihak Tel Aviv kecewa atas terpilihnya Keith Ellison sebagai wakil ketua Partai Demokrat Amerika. Kekecewaan tersebut muncul karena sosok Ellison disebut sebagai anti-Israel, Senin (27/02/2017).

Sekretaris jendral Persatuan Ulama Muslim Sedunia (IUMS), Syaikh Dr. Ali Qara Daghi, mengatakan, “Umat Islam yang tidak menjalankan kewajibannya dalam membaca alam semesta, akan berdosa kepada kelompoknya. Karena mereka tidak mewujudkan apa yang disebut sebagai fardhu kifayah.”