Kepolisian London pada Rabu (22/03/2017) malam waktu setempat melaporkan, jumlah korban tewas dalam serangan bersenjata di Westminster Bridge, bertambah jadi lima orang, termasuk pelaku serangan. Laporan sebelumnya menyebutkan, empat orang dinyatakan tewas dan 20 lainnya luka-luka.

Pernyataan tersebut diungkapkan Presiden Xi Jinping saat bertemu dengan PM Israel, Benyamin Netanyahu, di Beijing pada Selasa (21/03/2017).

Menteri Luar Negeri Jerman, Sigmar Gabriel mengatakan, Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan telah melampaui batas. Pernyataan ini menanggapi tudingan Erdogan yang menyebut Kanselir Jerman, Angela Merkel melakukan praktik Nazi.

“Saat kami menyebut mereka Nazi, mereka semua di Eropa marah. Kemudian mereka saling menunjukkan solidaritas satu sama lain, khususnya Merkel,” ujar Erdogan pada Ahad (19/03/2017).

Perdana Menteri Turki, Binali Yildirim pada Jumat (17/03/2017) mengatakan, Negara-negara Eropa mencoba untuk melakukan kemunafikan terhadap demokrasi dan kebebasan berekspresi.

Menurut laporan yang dikeluarkan UNICEF terkait perang di Suriah pada Senin (13/03) lalu, dikatakan bahwa sebanyak 652 anak tewas sepanjang tahun 2016.

Pernyataan ini sebagai tanggapan dari putusan Pengadilan Tinggi Uni Eropa, yang menyatakan bahwa sebuah perusahaan atau lembaga dimungkinkan untuk melarang jilbab dalam kondisi tertentu.

Santunan berupa dana kemanusiaan tersebut diberikan sebagai bentuk simpati Kesultanan atas banjir bandang yang terjadi di Belanda dan menewaskan 35 orang.

Toner juga menegaskan posisi Amerika Serikat yang netral dan tetap bekerjasama dengan kedua belah pihak. “Kami juga ingin melihat mereka tetap berkolabolarasi dengan selaras,” imbuh Toner.

Penasihat juga menambahkan bahwa Presiden Trump memiliki keinginan yang besar untuk bekerjasama dan melakukan rekonsiliasi dengan dunia Islam. Lebih lanjut, penasihat mengatakan, Trump juga menyebut dirinya sebagai sahabat yang sesungguhnya bagi Kaum Muslimin.