Selain itu, Syaikh Daghi juga menyebutkan, Allah saja memberi hak pada iblis untuk membela diri. Ia juga menegaskan bahwa adanya perbedaan itu tidak bisa dipungkiri. Namun dialog merupakan keputusan yang sesuai dengan perintah Ilahi, serta sesuai dengan prinsip kemanusiaan dan moral.

Bahkan, berbagai pihak di AS meyakini bahwa tuduhan negara pemboikot hanyalah klaim belaka.

Rilis Kemenlu Turki menyebut jumlah Muslim Rohingya yang mengungsi di Bangladesh mencapai 436 ribu sejak 25 Agustus lalu.

Para peserta konferensi IOA’s berpendapat, Erdogan layak meraih hadiah Nobel tersebut.

Selain itu, Al-Jarallah juga menyeru media untuk menahan diri di tengah krisis. “Kami mengharapkan adanya pemberitaan yang seimbang, realistis dan kredibel," lanjutnya.

Jurnalis Al-Jazeera melaporkan, peristiwa itu terjadi di pintu masuk permukiman Har Adar, barat laut Al-Quds. Sedangkan rilis awal menyebutkan, pelaku berusia sekitar 37 tahun dan berasal dari Beit Surik.

Menurut Alemu, Sekjen PBB Antonio Guterres akan memberikan pernyataan pada pertemuan tersebut. Pertemuan yang rencanaya digelar sore hari itu, tambahnya, berawal dari desakan Inggris, Prancis, Amerika Serikat, Kazakhstan, Mesir, Swedia dan didukung oleh Italia.

Menurut Erdogan, dunia tidak adil dalam memperlakukan Islam dan agama lain terkait isu terorisme. Ia mengatakan, “Mereka berbicara tentang Islam teroris. Apakah mereka juga berbicara tentang teroris Kristen, Budha, dan Yahudi? Umat Budha tengah melakukan tindak terorisme, pembunuhan dan pembersihan etnis terhadap Muslim Rohingya di Provinsi Rakhine.”

Lebih lanjut, ia juga menyampaikan tujuan akan hal itu. Katanya, “(Tujuannya, red) untuk memulai pengambilalihan pemerintahan setelah Hamas mengumumkan pembubaran komite administratif. Selain itu juga mengkaji kemungkinan pemerintah memikul tanggung jawab atas provinsi-provinsi di wilayah selatan.”

Khan merupakan bagian dari pihak yang menyerang pernyataan Trump saat kampanye terkait larangan Muslim masuk AS.