Kepala Biro Politik Gerakan Perlawanan Islam (Hamas) menyampaikan pesan kepada rakyat Turki yang berkumpul di Lapangan Yenikapi Istanbul.

Dengan mengenakan setelan jas berwarna hitam serta syal Palestina, kehadiran Erdogan di panggung mendapat sambutan meriah dari peserta aksi. Sementara di atas panggung, tampak sejumlah pejabat tinggi Turki dan kepala negara anggota OKI seperti Wakil Presiden Indonesia.

Seperti diketahui, Perbatasan Rafah tertutup secara hampir permanen sejak 2013 lalu. Selama itu perbatasan hanya dibuka beberapa hari dengan peruntukan terbatas.

Menurut Covusoglu, pernyataan akhir Pertemuan OKI akan kembali menegaskan bahwa permasalahan Palestina dan Al-Quds akan terus menjadi fokus Umat Islam.

Pertemuan Luar Biasa Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) akan digelar di Istanbul Turki, Jumat (18/05). Pertemuan tersebut merupakan seruan dari Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan yang juga Ketua OKI saat ini.

Mereka percaya dengan hadir ke Masjidil Aqsha seperti itu dapat mengirimkan pesan kuat kepada dunia tentang penolakan keputusan Washington tersebut.

Nisma masih belum percaya putra sulungnya yang masih 18 tahun gugur ditembak pasukan Israel tepat di kepala. Sementara Jalilah menyebut gugurnya sang suami justru membakar tekad untuk terus berjuang. Ia juga akan membawa serta seluruh keluarganya.

Sekelompok Yahudi itu membawa poster penentangan terhadap Zionisme. Mereka juga menyuarakan hak pengungsi Palestina untuk kembali setelah terusir saat Nakbah tahun 1948 silam.

Selain berbicara dengan Presiden Iran, Erdogan juga menghubungi beberapa pemimpin negara seperti Presiden Rusia, Kanselir Jerman dan Paus Vatikan. Mereka sepakat bahwa dunia Internasional harus segera mengambil keputusan terkait situasi di Palestina.

Menurutnya, Turki harus memberi bantuan dengan mengevakuasi para korban di Gaza untuk mendapat perawatan di Turki. Ini sesuai dengan instruksi Presiden Recep Tayyip Erdogan dan PM Binali Yildirim.