Jam istirahat bidan pun tidak menentu, karena beliau harus selalu siap siaga untuk melayani masyarakat. Dibangunkan tengah malam sudah biasa bagi bu bidan, membantu pasien yang melahirkan sampai dua malam pun bu bidan lakukan. Melewati arus sungai yang cukup deras menggunakan sampan bermesin atau harus berjalan kaki berkilo kilo meter menuju rumah warga yang mebutuhkan bantuan kesehatan pun beliau lakukan. Tidak mengenal siang atau malah, hujan atau panas beliau tetap melaksanakan tugasnya sebagai Bidan di Desa ini.
Baca selengkapnya »Si Kembar yang Mengagumkan
Keahliannya di bidang olahraga yaitu dalam bermain voli membawa mereka untuk selalu diikutkan dalam ajang O2SN mewakili sekolahnya. Tenaganya yang kuat selalu membawa mereka terpilih untuk mengikuti ajang tersebut.
Baca selengkapnya »Sampan dan Buaya, Teman Setia Bocah Desa Pergi ke Sekolah
Mengayuh sampan dan bertemu buaya pun sudah biasa mereka alami. Warga percaya bahwa buaya yang ada di desa ini tidak akan mengganggu selama tidak diganggu sehingga anak-anak pun tak merasa ketakutan. Mereka tetap semangat pergi ke sekolah, tak ada yang mengeluh lelah. Semua tetap semangat untuk belajar.
Baca selengkapnya »Jembatan Gerbang Memberi Manfaat Warga Kapuas
Ada yang lebih menarik lagi pada jembatan ini, yaitu ruang tidur pak Eko yang letaknya tepat di bawah jembatan yang bentuknya sedikit melengkung ini. Beliau membuat ruang kecil untuk tidur. Beliau mengatakan bahwa ruang itu dibuat agar ketika malam ada motor air yang lewat beliau bisa langsung bangun untuk membuka jembatan itu. Karena sebelum dibuat ruang kecil di bawah jembatan itu beliau tidak terbangun saat ada motor air lewat pada tengah malam meskipun sudah dipasang bel tetap beliau tidak terbangun, dari pengalaman itulah beliau membuat ruang kecil di bawah jembatan untuk tidur. Sederhana memang, tetapi dari hal yang sederhana itu beliau memberi banyak manfaat untuk banyak orang. Berawal dari ide, niat yang baik dan tindakan nyata lah beliau mampu memberikan manfaat untuk banyak orang.
Baca selengkapnya »Masih “Ceker Ayam”
Di bulan kedua saya mulai memberi arahan mengenai berseragam yang lengkap juga rapih ke sekolah, karena mengubah pembiasaan itu tidak mudah dan melalui proses yang cukup lama. Tentu hal ini tidak mudah diwujudkan tetapi konsistensi para guru lah yang akan mampu mewujudkan kebiasaan-kebiasaan baik ini muncul. Meski sulit, namun sebagian besar siswa dan siswi sudah menunjukkan perubahannya pada bulan ketiga.
Baca selengkapnya »Air Sungai Kapuas
Masyarakat mengandalkan air sungai kapuas untuk mandi, mencuci perabotan rumah tangga dan mencuci pakaian. Sedangkan air minum warganya mengandalkan air hujan. Sebagian warga memang sudah mengandalkan air ledeng untuk kebutuhan sehari hari tetapi tetap masih kurang layak, karena airnya bening tetapi sangat pekat. Untuk air minum tetap warga mengandalkan air hujan saja.
Baca selengkapnya »