Menurut sumber tersebut, Hamas menyamar dengan menggunakan akun perempuan cantik di media sosial kemudian mengincar akun tentara Israel dan melakukan pendekatan untuk mendapatkan bocoran terkait militer Israel.

Sebuah rekaman video yang diposting situs Quds Press menjadi viral, karena menampilkan kekejaman tentara Israel yang menyeret, memukul dan menarik jilbab perempuan Palestina hingga lepas.

Shargai menilai pemerintah Israel gagal dalam menyetop aliran dana dari Turki untuk penduduk di kota Al-Quds. Menurutnya, seluruh dana itu ditujukan agar Turki kembali mendapatkan posisi dan pengaruh di Al-Quds serta Masjidil Aqsha. Terlebih saat ini, semangat nasionalisme dan budaya Turki sedang bangkit, hal itu nampak dari dukungan penduduk Al-Quds terhadap Presiden terpilih Turki, Recep Tayyip Erdogan.

Ia kemudian berharap agar negara-negara yang berbatasan membuka gerbangnya untuk para pengungsi. Jubir HAM ini menambahkan, PBB sangat mengapresiasi negara-negara yang telah bersedia menampung sejumlah besar pengungsi, seperti yang dilakukan Turki, Libanon dan Yordania.

Jalur Gaza merupakan wilayah yang memiliki angka kelahiran yang tinggi. Kendati berulang kali diagresi militer oleh penjajah Israel dan menewaskan ribuan orang, namun penduduk negeri ini terus bertambah jumlahnya, hingga kini penduduknya lebih dari 1,8 juta jiwa.

Sumber dari gerakan islam Hamas menjelaskan, beberapa pembahasan yang akan didiskusikan di Kairo nanti adalah, pertama terkait masalah rekonsiliasi di internal Palestina dan yang kedua, mengenai semakin memanasnya perseteruan antara Jalur Gaza dengan Israel. Seperti diberitakan oleh berbagai media, aksi kepulang akbar yang dilakukan oleh wa

Aktay kemudian mengatakan, "Kami membela hak dari IM, namun bukan berarti kami adalah IM. Kami membelanya karena secara fakta tidak ditemukan bukti apapun bahwa organisasi tersebut memiliki hubungan dengan teroris. Mereka bahkan dibunuh hingga ribuan orang gugur, dan lebih dari 60.000 orang anggotanya dipenjara padahal mereka tidak bersenjata."

Dalam putaran pertama, dari keempat kandidat tersebut tidak ada yang mengantongi suara mayoritas, sehingga dilakukan putaran kedua yang dimenangkan oleh calon yang dimajukan oleh partai An-Nahdhoh.

Yaser dilaporkan datang ke perbatasan untuk ikut serta dalam aksi Kepulangan Akbar beserta warga Palestina lainnya. Sniper Israel menembak tepat ke arah kepala Yaser, padahal saat itu ia sedang mengikuti aksi damai

Dilaporkan, sedikitnya dua roket mengarah tepat ke arah rumah sakit yang letakanya berada di tenggara Suriah itu. Serangan ini menyebabkan tewasnya seorang sipil dan melukai belasan orang lainnya. Kondisi buruk ini menyebabkan rumah sakit tersebut kini berhenti beroperasi.