Anggota delegasi Palestina Bersatu untuk perudingan dengan Israel, Qais Abdulkarim mengatakan, bahwa pernyataan dari diplomat Mesir terkait rekonstruksi Gaza mengundang tanda tanya. Pasalnya, diplomat itu mengatakan bahwa agenda donor dana untuk rekonstruksi Jalur Gaza tidak akan terealisasikan apabila gerakan Hamas masih berada dalam panggung politik di Palestina.

Jenderal militer Israel mengakui bahwa tentara ISrael telah gagal dalam menacapi targetnya dalam pertemupuran yang terakhir terhadap Jalur Gaza menghadapi para pejuang Palestina yang secara militer penuh dengan keterbatasan.

Seorang anak Palestina bernama Enas Syaukat Khalil (5 tahun) syahid akibat luka parah yang ia alami setelah dirinya dan rekannya ditabrak oleh mobil pemukim Yahudi di kota Sanjal, utara Ramallah, Tepi Barat. Sedangkan seorang rekannya yang bernama Tulin Umar Ashfur, mengalami cidera yang serius dan kini masih dirawan di rumah sakit.

Surat kabar ternama "Al-Wathan" yang terbit pada hari Ahad (19/10/2014) kemarin memberitakan bahwa Tala'at Marzuq mengatakan, bahwa partainya telah melakukan pembersihan terhadap anggotanya yang teridentifikasi memiliki dukungan terhadap organisasi Ikhwanul Muslimin, termasuk juga diantranya anggota yang berpartisipasi dalam aksi Rab'iah Al-Adawiyah dan An-Nahdoh. Anggota yang terlibat dalam hal-hal tersebut dipecat dari partai.

Rotterdam merupakan kota di Belanda yang ketika agresi Israel ke Gaza meletus, menjadi kota terbesar yang mengadakan aksi solidaritas untuk Gaza. Para demonstran mengecam tindakan Israel terhadap warga Palestina. Aksi ini pula yang menjadi cerminan akan kuatnya gelombang dukungan dari warga Palestina ke Eropa.

Dr. Musa Abu Marzuq, anggota dari biro politik Hamas mengatakan bahwa perundingan gencatan senjata akan dilanjutkan pada akhir bulan Oktober ini di Kairo dengan mediasi dari pihak Mesir.

Kepala Urusan Sipil di Otoritas Palestina, Husein Syaikh menegaskan bahwa otoritas penjajah Israel akhirnya memberikan izin untuk melabuhkan kapal listrik Turki di tepian pantai Jalur Gaza. Kapal ini sendiri adalah kapal mengangkut tenaga listrik untuk mengatasi krisis listrik di Jalur Gaza, dan dalam waktu dekat akan tiba di Gaza.

Pada tahun 2012, Majelis Umum PBB telah memberikan status kepada Palestina sebagai "anggota pengamat" dan ini dianggap hal yang bersejarah bagi bangsa Palestina dan pendukungnya

Presiden Asosiasi Pengusaha Palestina, Ali Hayek mengatakan bahwa delegasi pengawas internasional telah tiba di Jalur Gaza pada hari Rabu (15/10/2014) kemarin. Mereka datang untuk mengawasi proses pembangunan kembali Jalur Gaza atas mandat dunia internasional.

Berbagai LSM dan Organisasi HAM di Jalur Gaza meminta kepada Sekjend PBB, Ban Ki Moon untuk menghentikan bertambahnya jumlah korban akibat penjajahan yang dilakukan Zionis Israel terhadap Palestina, khususnya Jalur Gaza. Korban berjatuhan akibat perjuangan mereka memerdekakan tanah Palestina, termasuk diantaranya korban blokade Israel .