Gerakan Perlawan Islam Hamas menyebut penjelasan Kemenlu Amerika tentang Israel adalah negara Yahudi demokratis merupakan ekspresi dari dukungan Amerika terhadap rasisme.

Aparat keamanan rezim kudeta Mesir menangkap para petinggi Front Salafi, yang menggagas Intifadhoh Pemuda Islam yang akan digelar pada tanggal 28 November 2014. Mereka yang ditangkap adalah Asraf Abdul Mun'im, dai yang menjadi salah satu pelopor demonstrasi pada tanggal 28 November nanti. Dirinya terus menjadi pembicaraan dikalangan petinggi Partai Nur Salafi, partai yang kini bekerja untuk pemerintahan kudeta.

Partai Al-Wasat Mesir menghubungkan berita mundurnya Menteri Pertahanan Amerika Serikat Charles Timothy Hagel atau lebih dikenal sebagai Chuck Hagel dari posisinya sebagai pesan, bahwa kejatuhan Presiden Mesir, As-Sisi semakin dekat.

Mazhar Syahin, Khotib di masjid Umar Makrom di Tahrir, pendukung kudeta Mesir, meminta Al-Azhar untuk mengeluarkan fatwa untuk aparat kepolisian, apabila dalam demonstrasi 28 November nanti akan ada banyak mushaf yang tercampakkan ke tanah sehingga terinjak-injak oleh kaki mereka.

Seorang warga Palestina syahid dan dua orang lainnya terluka. Mereka berasal dari propinsi Nablus, Tepi Barat ketika mereka tengah berada di didekat pembatas Bartiah militer. Selasa sore (25/11/2014).

Penulis sekaligus analis politik Palestina, Yasser Azaatrh mengatakan, presiden Mesir, Abdulfatah As-Sisi bekerja sejalan dengan pendahulunya mantan presiden Husni Mubarok dalam hal berinteraksi dengan Israel untuk menjamin legalitasnya.

Jamaah Ikhwanul Muslimin di Mesir mengumumkan, pihaknya akan ikut serta dalam demonstrasi yang digelar pada tanggal 28 November mendatang. Aksi ini digagas oleh faksi Salafi yang mengusung tema "Revolusi Pemuda Islam."

Presiden Kudeta Mesir Abdul Fatah As-Sisi mengatakan, pihaknya siap untuk mengirim tentara Mesir ke Palestina ketika negara itu sudah merdeka. Tujuannya adalah untuk turut menciptakan stabilitas keamanan di kawasan.

Tidak bisa terbayangkan bagaimana ketika para demonstran yang bersenjatakan mushaf itu kemudian terlibat bentrok dengan kepolisian, sehingga tidak mustahil mushaf itu terjatuh dan terinjak. Kalau hal ini yang terjadi, maka siap-siap saja kecaman dari umat Islam sedunia mengarah kepada As-Sisi.

Surat kabar resmi di Mesir memberitakan akan meletusnya aksi Intifadhah Pemuda Islam pada tanggal 28 November nenti. Aksi ini untuk pertama kalinya terjadi di masa rezim kudeta As-sisi, perlawanan rakyat yang mengatasnamakan pemuda Islam. Menurut rencana, aksi tersebut akan dimulai dengan sholat Shubuh berjamaah di berbagai masjid di Mesir, yang diperkirakan akan diikuti oleh juataan para pemuda.